PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PIJAT BAYI TERHADAP PRAKTIK PIJAT BAYI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Seorang anak memiliki nilai yang sangat tinggi untuk keluarga dan bangsa. Setiap orang tua mengharapkan anaknya dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sehingga dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas dan tangguh. Tercapainya pertumbuhan dan perkembangan yang optimal merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan, perilaku, dan rangsangan atau stimulasi yang berguna (Dasuki, XXXX).
Ikatan batin yang sehat sangat penting bagi anak terutama dalam usia 2 tahun pertama yang akan menentukan perkembangan kepribadian anak selanjutnya. Selain faktor bawaan yang dianugerahkan Tuhan sejak lahir, stimulus dari luar juga berperan bagi pertumbuhan fisik dan perkembangan emosional anak (Wibowo, XXXX).
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 369/MENKES/SK/III/XXXX tentang Standar Profesi Bidan menyebutkan bahwa bidan mempunyai kewenangan untuk melaksanakan pemantauan dan menstimulasi tumbuh kembang bayi dan anak. Salah satu bentuk stimulasi tumbuh kembang yang selama ini dilakukan oleh masyarakat adalah dengan melakukan pijat bayi.
Pijat bayi adalah pemijatan yang dilakukan dengan usapan-usapan halus pada permukaan kulit bayi, dilakukan dengan menggunakan tangan yang bertujuan untuk menghasilkan efek terhadap syaraf, otot, sistem pernafasan serta sirkulasi darah dan limpha (Subakti dan Rizky, XXXX).
Sentuhan dan pijat pada bayi setelah kelahiran dapat memberikan jaminan adanya kontak tubuh berkelanjutan yang dapat mempertahankan perasaan aman pada bayi. Laporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di Papyrus Ebers, yaitu catatan kedokteran zaman Mesir Kuno. Ayur-Veda buku kedokteran tertua di India (sekitar 1800 SM) yang menuliskan tentang pijat, diet, dan olah raga sebagai cara penyembuhan utamamasa itu. Sekitar 5000 tahun yang lalu para dokter di Cina dari Dinasti Tang juga meyakini bahwa pijat adalah salah satu dari 4 teknik pengobatan penting (Roesli, XXXX).
Setelah melakukan studi pendahuluan pada 20 responden di Polindes Harapan Bunda, masih banyak orang tua bayi yang belum mengetahui manfaat lebih jauh dari pijat bayi dan belum memahami bagaimana memijat bayi yang benar sehingga tidak bisa melakukan pemijatan secara mandiri. Alasan orang tua memijatkan bayinya karena bayi sedang sakit batuk, rewel dan terjatuh. Maka dari latar belakang tersebut penulis ingin meneliti tentang pengaruh pendidikan kesehatan tentang pijat bayi terhadap praktik pijat bayi di Polindes X.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah "Adakah pengaruh pendidikan kesehatan tentang pijat bayi terhadap praktik pijat bayi di polindes X?"

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang pijat bayi terhadap praktik pijat bayi di polindes X.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik responden yang melakukan praktik pijat bayi baik sebelum dan setelah mendapatkan pendidikan kesehatan.
b. Mengetahui praktik pijat bayi sebelum diberikan pendidikan kesehatan.
c. Mengetahui praktik pijat bayi setelah diberikan pendidikan kesehatan.

D. Manfaat
1. Teori
Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan terutama dalam ruang lingkup kesehatan anak tentang pijat bayi.
2. Aplikatif
a. Bagi Institusi
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wacana kepustakaan dan informasi ilmiah tentang pengaruh pendidikan kesehatan tentang pijat bayi terhadap praktik pijat bayi.
b. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang manfaat dari pijat bayi serta cara memijat bayi yang benar sehingga dapat memotivasi orang tua untuk meningkatkan kesehatan bayinya.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti menjadikan penelitian ini sebagai acuan pembuatan karya tulis ilmiah yang lebih baik di masa yang akan datang.

E. Keaslian Penelitian
Penelitian sejenis pernah dilakukan oleh Zulaika (XXXX) dengan judul "Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Berat Badan Neonatus di RB Y". Penelitian Zulaika (XXXX) menggunakan desain penelitian Quasi Eksperiment dengan rancangan Rendomized Control Group Pretest and Postest, Analisa data menggunakan t-test.
Perbedaan penelitian Zulaika (XXXX) dengan penelitian ini yaitu terletak pada variabel bebas dan variabel terikat. Pada penelitian ini menggunakan rancangan One Group Pretest-Postest.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »