Debar Atrium

Debar Atrium

Debar_Atrium.jpg

DEFINISI

Debar atrium adalah kelainan irama jantung, sehingga denyut jantung cepat dan kadang-kadang tidak teratur. Kelainan tersebut, apakah kecepatan atau ketidakaturan dikenal sebagai aritmia.
Detak jantung dikontrol oleh impuls listrik
  • Dalam keadaan normal, impuls yang dihasilkan oleh alat pacu jantung alami, nodus sinoatrial atau sinus yang terletak di atrium kanan.
  • Impuls yang berjalan di atrium, menghasilkan kontraksi atrium
  • Impuls jeda sangat singkat pada nodus atrioventrikular yang terletak di bagian atas dinding otot antara kedua ventrikel. Penundaan ini memberikan waktu darah untuk berpindah dari atrium ke ventrikel.
  • Impuls kemudian bergerak ke bawah dan melalui ventrikel, menghasilkan kontraksi ventrikel, yang memompa darah keluar dari ventrikel.
Debar atrium terjadi ketika impuls listrik mengambil jalan abnormal melalui atrium, biasanya beredar di sekitar katup trikuspidalis di atrium kanan.
  • Jalur abnormal impuls membuat kontraksi atrium sangat cepat, biasanya sekitar 250-350 denyut permenit. Denyut jantung normal adalah 50-100 denyut per menit.
  • Kontraksi cepat ini diperlambat ketika mereka mencapai nodus AV sering dengan setiap  kontraksi kedua atau ketiga mencapai ventrikel.
  • Jantung berdetak dalam irama yang teratur, tapi dengan ketukan cepat.
  • Jenis ritme disebut takikardi (denyut jantung cepat). Karena debar atrium berasal dari atrium, kadang-kdang disebut takikardia supraventrikuler (di atas ventrikel)

PENYEBAB

Debar atrium dapat disebabkan oleh kelainan jantung oleh penyakit jantung atau penyakit di tempat lain dalam tubuh yang mempengaruhi jantung. Debar atrium juga bisa disebabkan karena mengkonsumsi zat yang mengubag cara impuls listrik yang ditransmisikan melalui jantung. Debar atrium dapat terjadi setelah operasi jantung terbuka. Pada beberapa orang, tidak ada penyebab yang ditemukan mendasarinya.
Penyakit jantung atau kelainan yang dapat menyebabkan debar atrium adalah sebagai berikut :
  • Berkurangnya aliran darah ke jantung (iskemia) karena penyakit jantung koroner, pengerasan arteri (aterosklerosis) dan/atau serangan jantung.
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Penyakit otot jantung (kardiomiopati), khususnya berkaitan dengan gagal jantung kongestif
  • Kelainan katup jantung terutama katup mitral
  • Bilik jantung membesar secara abnormal (hipertrofi)
Penyakit di tempat lain pada tubuh yang memepengaruhi jantung adalah sebagai berikut :
Kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme)
  • Bekuan darah di pembuluh darah di paru-paru (emboli paru)
  • Penyakit paru kronis (berlangsung dan jangka panjang), seperti penyakit paru obastruktif kronik (PPOK) dan emfisema yang menurunkan jumlah oksigen dalam darah
Zat yang dapat menyebabkan debar atrium adalah sebagai berikut :
  • Alkohol (anggur, bir, atau minuman keras lainnya)
  • Stimulan seperti kokain, amfetamin, pil diet, obat flu, bahkan kafein.
Debar atrium terkait erat dengan yang lain disebut aritmia atrial fbrilasi. Debar atrium dan atrial fbrilasi kadang-kadang terjadi bersama-sama.

GEJALA

Beberapa orang tidak memiliki gejala. Lainnya menggambarkan gerjala berikut :
  • Palpitasi (detak jantung yang cepat atau sensasi berdebar di dada)
  • Perasaan berdebar di dada
  • Sesak napas
  • Gelisah
  • Lemah
Orang yang mengidap penyakit jantung atau paru-paru yang mengalami debar atrium mungkin memilki gejala-gejala yang lebih signifikan sebagai berikut
  • Angina pectoris (nyeri dada atau jantung)
  • Merasa pingsan atau pusing
  • Pingsan

DIAGNOSA

Setelah mendengar tentang gejala, dokter mungkin mencurigai aritmia. Karena berbagai aritmia dapat menyebabkan gejala serupa, evaluasi pada awalnya berfokus pada mengesampingkan yang paling berbahaya. Satu tes sederhana, elektrokardiogram (EKG), dapat membantu memberitahu banyak tentang apa yang terjadi pada jantung. EKG mengukur dan mencatat impuls listrik yang mengontrol detak jantung.
  • Temuan EKG menyoroti penyimpangan dalam detak jantung dan kelainan pada hati.
  • Dalam aritmia, track EKG dapat membantu menentukan jenis aritmia dan di mana aritmia berasal dari jantung.
  • EKG juga menunjukkan tanda-tanda serangan jantung, iskemia jantung, pembesaran jantung yang abnormal (hipertrofi), kelainan konduksi, dan kelainan
Orang terkadang memiliki gejala yang menunjukkan aritmia, tetapi ketika EKG dicatat, hasilnya adalah normal. Ini mungkin berarti bahwa aritmia datang dan pergi (debar atrium paroksismal), biasanya, atau mungkin berarti aritmia tidak ada, dan jantung terasa aneh atau gelisah karena faktor lain, seperti kecemasan. Jika hasil EKG normal, EKG ambulatori dapat dilakukan selama 24 jam menggunakan monitor Holter atau untuk jangka waktu lama menggunakan monitor.EKG rawat jalan dilakukan dengan memasang perangkat pemantauan pada pasien  untuk beberapa hari pada kegiatan normal. Tujuan dari EKG rawat jalan adalah untuk memperoleh bukti terdokumentasi aritmia. Bukti ini penting karena pengobatan tergantung pada identifikasi aritmia.
  • Satu perangkat yang dikenal sebagai monitor Holter dan biasanya merekam irama jantung secara terus menerus selama 24-48 jam.
  • Beberapa dokter lebih memilih penggunaan perangkat  selama lebih dari 24-48 jam, dengan rekaman intermiten dari ritme jantung. Dalam kasus ini, perekam digunakan.
  • Kedua monitor Holter dan perekam acara bekerja dengan baik. Yang penting adalah untuk mendapatkan dokumentasi EKG aritmia, jika ada.>
  • Tes ini dilakukan untuk mengidentifikasi masalah katup jantung, untuk memeriksa fungsi ventrikel, atau untuk mencari bekuan-bekuan darah di atrium.
  • Prosedur ini aman non-invasif  menggunakan teknik yang sama yang digunakan untuk mengevaluasi janin selama kehamilan.
  • Tes ini tidak selalu dilakukan di ICU.
Kadang-kadang, debar atrium terdeteksi pada orang tanpa gejala-gejala ketika mereka memeriksa diri mereka untuk alasan lain. Petugas kesehatan mungkin memperhatikan bunyi jantung yang tidak biasa atau tidak biasa pada ujian debar jantung, dan ia dapat meminta untuk menjalankan EKG.

PENGOBATAN

Pemilihan obat tergantung pada penyebab yang mendasarinya, kondisi medis lain dan kesehatan secara keseluruhan, dan obat lain yang diambil. Ironisnya, banyak obat anti-aritmia dapat menyebabkan irama jantung abnormal.Obat Anti-aritmia
  • Obat anti-aritmia lain: Mereka mengurangi frekuensi dan durasi episode debar atrium dan dengan demikian dapat mencegah episode selanjutnya. Mereka sering diberikan untuk mencegah kembalinya debar atrium setelah defibrilasi. Obat yang paling sering digunakan adalah amiodarone, sotalol, propafenone, dan flecainide.
  • Digoxin : Obat ini mengurangi konduktivitas dari impuls listrik melalui node SA dan AV, memperlambat denyut jantung. Digoxin sudah  tidak digunakan ssetelah beta-blocker dan penghambat kalsium tersedia, kecuali jika orang tersebut telah mengidap gagal jantung karena ventrikel kiri kurang berfungsi.
  • Beta-blocker: Obat ini menurunkan denyut jantung dengan memperlambat konduksi melalui nodus AV, mengurangi kebutuhan oksigen jantung, dan menstabilkan tekanan darah. Contohnya termasuk propranolol atau metoprolol.
  • Penghambat Kalsium: Obat ini juga memperlambat denyut jantung dengan memperlambat konduksi AV node. Verapamil dan diltiazem adalah contoh penghambat kalsium.
  • Dofetilide: Penggunaan oral obat anti-aritmia ini harus dimulai di rumah sakit selama tiga hari. Rawat inap diperlukan untuk memonitor irama jantung selama periode dosis awal. Jika fibrilasi atrium merespon baik selama dosis awal, dosis pemeliharaan diberikan untuk dilanjutkan di rumah.

Obat lain

Antikoagulan: Obat ini mengurangi kemampuan darah untuk membeku, sehingga mengurangi resiko terjadinya suatu gumpalan darah yang tidak diinginkan terbentuk di jantung atau di pembuluh darah. Debar Atrium meningkatkan risiko penggumpalan darah pada atrium kiri.Warfarin  adalah obat yang paling umum digunakan untuk pencegahan gumpalan yang disebabkan oleh aritmia

Osteomielitis

Osteomielitis

DEFINISI

  • Osteomielitis adalah infeksi tulang yang biasanya disebabkan oleh bakteri, tetapi kadang-kadang disebabkan oleh jamur.
  • Jika tulang terinfeksi, bagian dalam tulang yang lunak (sumsum tulang) sering membengkak. Karena pembengkakan jaringan ini menekan dinding sebelah luar tulang yang kaku, maka pembuluh darah di dalam sumsum bisa tertekan, menyebabkan berkurangnya aliran darah ke tulang.
  • Tanpa pasokan darah yang memadai, bagian dari tulang bisa mati.
  • Infeksi juga bisa menyebar keluar dari tulang dan membentuk abses(pengumpulan nanah) di jaringan lunak di sekitarnya, misalnya di otot.

PENYEBAB

Tulang, yang biasanya terlindung dengan baik dari infeksi, bisa mengalami infeksi melalui 3 cara:
  • Aliran darah
    • Aliran darah bisa membawa suatu infeksi dari bagian tubuh yang lain ke tulang.
    • Infeksi biasanya terjadi di ujung tulang tungkai dan lengan (pada anak-anak) dan di tulang belakang (pada dewasa).
    • Orang yang menjalani dialisa ginjal dan penyalahguna obat suntik ilegal, rentan terhadap infeksi tulang belakang (osteomielitis vertebral).
    • Infeksi juga bisa terjadi jika sepotong logam telah ditempelkan pada tulang, seperti yang terjadi pada perbaikan panggul atau patah tulang lainnya.
    • Bakteri yang menyebabkan tuberkulosis juga bisa menginfeksi tulang belakang (penyakit Pott).
  • Penyebaran langsung
    • Organisme bisa memasuki tulang secara langsung melalui patah tulang terbuka, selama pembedahan tulang atau dari benda yang tercemar yang menembus tulang.
    • Infeksi ada sendi buatan, biasanya didapat selama pembedahan dan bisa menyebar ke tulang di dekatnya.
  • Infeksi dari jaringan lunak di dekatnya.
    • Infeksi pada jaringan lunak di sekitar tulang bisa menyebar ke tulang setelah beberapa hari atau minggu. Infeksi jaringan lunak bisa timbul di daerah yang mengalami kerusakan karena cedera, terapi penyinaran atau kanker, atau ulkus di kulit yang disebabkan oleh jeleknya pasokan darah atau diabetes (kencing manis).
    • Suatu infeksi pada sinus, rahang atau gigi, bisa menyebar ke tulang tengkorak.

GEJALA

  • Pada anak-anak, infeksi tulang yang didapat melalui aliran darah, menyebabkan demam dan kadang-kadang di kemudian hari, menyebabkan nyeri pada tulang yang terinfeksi. Daerah diatas tulang bisa mengalami luka dan membengkak, dan pergerakan akan menimbulkan nyeri.
  • Infeksi tulang belakang biasanya timbul secara bertahap, menyebabkan nyeri punggung dan nyeri tumpul jika disentuh. Nyeri akan memburuk bila penderita bergerak dan tidak berkurang dengan istirahat, pemanasan atau minum obat pereda nyeri.
  • Demam, yang merupakan tanda suatu infeksi, sering tidak terjadi.
  • Infeksi tulang yang disebabkan oleh infeksi jaringan lunak di dekatnya atau yang berasal dari penyebaran langsung, menyebabkan nyeri dan pembengkakan di daerah diatas tulang, dan abses bisa terbentuk di jaringan sekitarnya.
  • Infeksi ini tidak menyebabkan demam, dan pemeriksaan darah menunjukkan hasil yang normal.
  • Penderita yang mengalami infeksi pada sendi buatan atau anggota gerak, biasanya memiliki nyeri yang menetap di daerah tersebut.
  • Jika suatu infeksi tulang tidak berhasil diobati, bisa terjadi osteomielitis menahun (osteomielitis kronis).
  • Kadang-kadang infeksi ini tidak terdeteksi selama bertahun-tahun dan tidak menimbulkan gejala selama beberapa bulan atau beberapa tahun.
  • Osteomielitis menahun sering menyebabkan nyeri tulang, infeksi jaringan lunak diatas tulang yang berulang dan pengeluaran nanah yang menetap atau hilang timbul dari kulit.
  • Pengeluaran nanah terjadi jika nanah dari tulang yang terinfeksi menembus permukaan kulit dan suatu saluran (saluran sinus) terbentuk dari tulang menuju kulit.

DIAGNOSA

  • Diagnosis berdasarkan gejala-gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
  • Pada skening tulang dengan teknetium, area yang terinfeksi menunjukkan kelainan, kecuali pada anak-anak. Tetapi hal ini tidak akan muncul pada foto rontgen sampai lebih dari 3 minggu setelah gejala pertama timbul.
  • CT scan dan MRI juga bisa menunjukkan daerah yang terinfeksi.
  • Tetapi pemeriksaan ini tidak selalu dapat membedakan infeksi dari kelainan tulang lainnya.
  • Untuk mendiagnosa infeksi tulang dan menentukan bakteri penyebabnya, harus diambil contoh dari darah, nanah, cairan sendi atau tulangnya sendiri.
  • Biasanya untuk infeksi tulang belakang, diambil contoh jaringan tulang melalui sebuah jarum atau melalui pembedahan.
      

PENGOBATAN

  • Untuk anak-anak dan dewasa yang mendapatkan infeksi tulang melalui aliran darah, pengobatan paling efektif adalah antibiotik.
  • Jika bakteri penyebabnya tidak dapat ditentukan, maka antibiotik akan efektif untuk melawan Staphylococcus aureus (bakteri yang paling sering ditemukan sebagai penyebabnya), dan pada beberapa kasus melawan bakteri lainnya.
  • Tergantung kepada beratnya infeksi, pada awalnya antibiotik diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah), selanjutnya diberikan per-oral (ditelan) selama 4-6 minggu. Beberapa penderita bahkan memerlukan antibiotik sampai berbulan-bulan.
  • Jika infeksi bisa ditemukan pada stadium awal, biasanya tidak diperlukan pembedahan. Tetapi kadang-kadang suatu abses memerlukan pembedahan untuk mengeluarkan nanahnya.
  • Orang dewasa yang mengalami infeksi tulang belakang, biasanya akan mendapatkan antibiotik selama 6-8 minggu, kadang-kadang disertai dengan istirahat total.
  • Mungkin diperlukan pembedahan untuk mengeringkan abses atau untuk menstabilkan tulang belakang yang terkena.
  • Jika infeksi tulang berasal dari jaringan lunak di dekatnya, pengobatannya lebih kompleks. Biasanya semua jaringan dan tulang yang mati diangkat melalui pembedahan, dan ruang kosong yang ditinggalkannya, diisi dengan tulang, otot atau kulit yang sehat.
  • Selanjutnya infeksi diobati dengan antibiotik.
  • Biasanya, suatu sendi buatan yang terinfeksi diangkat dan diganti.
  • Antibiotik diberikan beberapa minggu sebelum pembedahan, sehingga sendi buatan yang terinfeksi tersebut bisa diangkat dan digantikan oleh sendi buatan yang baru.
  • Kadang pengobatan bisa gagal dan infeksinya berlanjut, sehingga diperlukan pembedahan untuk menggabungkan sendi atau mengamputasi anggota gerak yang terkena.
  • Infeksi yang menyebar dari ulkus di kaki karena pasokan darah yang buruk atau karena kencing manis, sering melibatkan sejumlah bakteri dan sulit untuk diobati hanya dengan antibitotik saja, mungkin diperlukan pembedahan untuk mengangkat tulang yang terinfeksi.
  • Pemilihan antibiotik yang digunakan antara lain Nafcillin , Ceftriaxone , Cefazolin , Ciprofloxacin , Ceftazidime , Clindamycin , Vancomycin , Linezolid

Kista Baker

Kista Baker

DEFINISI

Kista baker (kista popliteal) adalah kantung yang sangat kecil berisi cairan sendi (synovial) yang terbentuk dari perpanjangan kapsul sendi di belakang lutut.

PENYEBAB

Kista baker diakibatkan oleh penumpukan cairan sendi yang terjebak, yang menonjol dari kapsul sendi di belakang lutut sebagai kantung yang menonjol. Penyebab dari penumpukan cairan sendi termasuk radang sendi rheumatoid, osteoarthritis, dan terlalu banyak menggunakan lutut. Kista baker menyebablkan ketidaknyamanan di bagian belakang lutut. Kista mungkin membesar dan memanjang menurun ke dalam otot betis

GEJALA

Perkembangan yang cepat dalam hal banyaknya dan tekanan dari cairan dalam kista bisa membuatnya pecah. Cairan yang dilepaskan dari kista bisa membuat jaringan sekitarnya menjadi meradang, menghasilkan gejala yang mungkin seperti thrombophlebitis. Selain itu, Kista baker menonjol atau pecah bisa menyebabkan thrombophlebitis di vena popliteal (yang terletak di belakang lutut) dengan menekan vena.

DIAGNOSA

Dokter biasanya bisa membuat diagnosa dengan menanyakan pertanyaan khusus terhadap gejala dan meraba pembengkakan di belakang lutut atau betis. Ultrasound, magnetic resonance imaging (MRI), atau arthrography, kadang-kadang bisa membantu dalam diagnosa dan mendokumentasi sejauh mana kista berkembang.

PENGOBATAN

  • Ketika radang sendi menyebabkan pembengkakan lutut kronis, dokter mungkin perlu mengeluarkan cairan dengan jarum (prosedur disebut aspirasi sendi) dan menyuntikkan kortikosteroid dengan aksi lama (seperti triamcinolone acetonide) untuk mencegah pembentukan kista baker. Menghilangkan kista dengan pembedahan adalah pilihan jika tindakan lain tidak efektif.
  • Jika kista sudah pecah, rasa sakit diobati dengan nonsteroidal obat anti inflamasi (NSAID). Jika kista yang pecah menyebabkan thrombophlebitis di vena popliteal, keadaan ini diobati dengan istirahat di tempat tidur, mengangkat kaki, kompres hangat dan antikoagulan. Kadang-kadang, antibiotika diperlukan juga.
Sumber : www.medicastore.com

Poliarteritis Nodosa

Poliarteritis Nodosa

DEFINISI

  • Poliarteritis Nodosa merupakan suatu penyakit dimana bagian dari arteri-arteri berukuran sedang mengalami peradangan dan kerusakan, dan menyebabkan berkurangnya pengaliran darah ke organ-organ yang diperdarahinya.
  • Penyakit ini sering berakibat fatal jika tidak diobati dengan tepat.
  • Biasanya menyerang usia 40-50 tahun, tetapi bisa terjadi pada usia berapa saja.
  • Laki-laki 3 kali lebih sering terkena.

PENYEBAB

  • Penyebabnya tidak diketahui, tetapi reaksi terhadap beberapa obat dan vaksin bisa menyebabkan terjadinya penyakit ini.
  • Infeksi virus dan bakteri kadang-kadang bisa memicu terjadinya peradangan.

GEJALA

  • Pada awalnya penyakit ini bersifat ringan, tetapi bisa menjadi fatal dalam beberapa bulan atau menyebabkan penyakit menahun.
  • Berbagai organ atau sekumpulan organ bisa terkena, dan gejalanya tergantung dari organ yang terkena.
  • Poliarteritis nodosa sering menyerupai penyakit lain, dimana terjadi peradangan arteri (vaskulitis). Salah satu contohnya adalah sindroma Churg-Strauss, yang membedakannya dengan poliarteritis nodosa adalah bahwa pada sindroma ini terjadi asma.
  • Gejala awal yang paling sering ditemukan adalah demam.
  • Nyeri perut, mati rasa atau kesemutan pada tangan dan kaki, kelemahan dan penurunan berat badan juga bisa terjadi.
  • 75% penderita mengalami kerusakan ginjal, yang menyebabkan tekanan darah tinggi, pembengkakan karena penimbunan cairan (edema) dan berkurangnya atau tidak terbentuknya air kemih.
  • Jika pembuluh darah pada saluran pencernaan terkena, daerah usus bisa mengalami perforasi, menyebabkan infeksi perut (peritonitis), nyeri hebat, diare berdarah dan demam tinggi.
  • Jika pembuluh darah jantung terkena, bisa timbul nyeri dada dan serangan jantung.
  • Kerusakan pada pembuluh darah otak bisa menyebabkan sakit kepala, kejang dan halusinasi.
  • Hati juga bisa mengalami kerusakan hebat.
  • Sering terjadi nyeri otot dan sendi, dan persendian bisa mengalami peradangan.
  • Pembuluh darah di dekat kulit bisa teraba menonjol dan tidak teratur, dan kadang-kadang ulkus terbentuk pada kulit diatas pembuluh darah yang terkena.
Poliarteritis

DIAGNOSA

  • Tidak terdapat pemeriksaan darah yang bisa memperkuat diagnosis poliarteritis nodosa.
  • Dokter menduga penyakit ini jika demam dan gejala-gejala neurologis seperti mati rasa, kesemutan atau kelumpuhan terjadi pada laki-laki setengah baya yang sebelumnya sehat.
  • Diagnosis bisa diperkuat dengan melakukan biopsi dari pembuluh darah yang terkena.
  • Mungkin juga perlu dilakukan biopsi hati atau ginjal.
  • Foto rontgen yang diambil setelah penyuntikan zat warna ke dalam arteri (arteriogram), bisa menunjukkan abnormalitas dalam pembuluh darah.

PENGOBATAN

  • Tanpa pengobatan, hanya 33% yang bertahan hidup selama 1 tahun, 88% meninggal dalam waktu 5 tahun.
  • Pengobatan yang agresif bisa mencegah kematian.
  • Obat-obat yang memicu terjadinya penyakit ini, pemakaiannya dihentikan.
  • Kortikosteroid dosis tinggi (misalnya prednison , Dexamethasone , Methylprednisolone ), dapat mencegah memburuknya penyakit dan menyebabkan periode bebas gejala pada sekitar 30% penderita.
  • Karena biasanya diperlukan pengobatan kortikosteroid jangka panjang, maka pada saat gejalanya mereda dosisnya dikurangi.
  • Jika kortikosteroid tidak mampu mengurangi peradangan, bisa diganti atau digabung dengan obat imunosupresan, seperti siklofosfamid ,  Azathiopine , Metotrexate
  • Pengobatan lainnya, seperti pengendalian tekanan darah tinggi, sering diperlukan untuk mencegah kerusakan organ-organ dalam.
  • Meskipun diobati, beberapa organ vital bisa mengalami kegagalan atau pembuluh darah yang melemah bisa pecah.
  • Kegagalan ginjal merupakan penyebab kematian paling sering.
  • Infeksi yang berakibat fatal bisa terjadi karena penggunaan kortikosteroid jangka panjang dan obat imunosupresan, yang mengurangi kemampuan tubuh dalam melawan infeksi.
Sumber : www.medicastore.com

Atresia Bilier

Atresia Bilier
Atresia_Bilier.jpg

DEFINISI

  • Atresia Bilier adalah suatu keadaan dimana saluran empedu tidak terbentuk atau tidak berkembang secara normal.
  • Fungsi dari sistem empedu adalah membuang limbah metabolik dari hati dan mengangkut garam empedu yang diperlukan untuk mencerna lemak di dalam usus halus.
  • Pada atresia bilier terjadi penyumbatan aliran empedu dari hati ke kandung empedu. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan hati dan sirosis hati, yang jika tidak diobati bisa berakibat fatal.

PENYEBAB

  • Atresia bilier terjadi karena adanya perkembangan abnormal dari saluran empedu di dalam maupun diluar hati. Tetapi penyebab terjadinya gangguan perkembangan saluran empedu ini tidak diketahui.
  • Atresia bilier ditemukan pada 1 dari 15.000 kelahiran.

GEJALA

Gejala biasanya timbul dalam waktu 2 minggu setelah lahir, yaitu berupa:
  • Air kemih bayi berwarna gelap
  • Tinja berwarna pucat
  • Kulit berwarna kuning
  • Berat badan tidak bertambah atau penambahan berat badan berlangsung lambat
  • Hati membesar.
Pada saat usia bayi mencapai 2-3 bulan, akan timbul gejala berikut:
  • Gangguan pertumbuhan
  • Gatal-gatal
  • Rewel
  • Tekanan darah tinggi pada vena porta (pembuluh darah yang mengangkut darah dari lambung, usus dan limpa ke hati)

DIAGNOSA

  • Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
  • Pada pemeriksaan perut, hati teraba membesar.
Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
  • Pemeriksaan darah (terdapat peningkatan kadar bilirubin)
  • USG perut
  • Rontgen perut (tampak hati membesar)
  • Kolangiogram
  • Biopsi hati
  • Laparotomi (biasanya dilakukan sebelum bayi berumur 2 bulan).
PENGOBATAN
  • Prosedur yang terbaik adalah mengganti saluran empedu yang mengalirkan empedu ke usus. Tetapi prosedur ini hanya mungkin dilakukan pada 5-10% penderita.
  • Untuk melompati atresia bilier dan langsung menghubungkan hati dengan usus halus, dilakukan pembedahan yang disebut prosedur Kasai.
  • Pembedahan akan berhasil jika dilakukan sebelum bayi berusia 8 minggu.
  • Biasanya pembedahan ini hanya merupakan pengobatan sementara dan pada akhirnya perlu dilakukan pencangkokan hati.
Sumber : www.medicastore.com

Hipoglikemia (kadar Gula Darah Rendah)

Hipoglikemia (kadar Gula Darah Rendah)


DEFINISI

  • Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah (glukosa) secara abnormal rendah.
  • Dalam keadaan normal, tubuh mempertahankan kadar gula darah antara 70-110 mg/dL.
  • Pada diabetes, kadar gula darah terlalu tinggi; pada hipoglikemia, kadar gula darah terlalu rendah.
  • Kadar gula darah yang rendah menyebabkan berbagai sistem organ tubuh mengalami kelainan fungsi.
  • Otak merupakan organ yang sangat peka terhdap kadar gula darah yang rendah karena glukosa merupakan sumber energi otak yang utama.
  • Otak memberikan respon terhadap kadar gula darah yang rendah dan melalui sistem saraf, merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan epinefrin (adrenalin).
  • Hal in akan merangsang hari untuk melepaskan gula agar kadarnya dalam darah tetap terjaga. Jika kadarnya menurun, maka akan terjadi gangguan fungsi otak.

PENYEBAB

Hipoglikemia bisa disebabkan oleh:
  • Pelepasan insulin yang berlebihan oelh pankreas
  • Dosis insulin atau obat lainnya yang terlalu tinggi, yang diberikan kepada penderita diabetes untuk menurunkan kadar gula darahnya
  • Kelainan pada kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal
  • Kelaianan pada penyimpanan karbohidrad atau pembentukan glukosa di hati.
Secara umum, hipogklikemia dapat dikategorikan sebagai yang berhubungan dengan obat dan yang tidak berhubungan dengan obat.
Sebagian besar kasus hipoglikemia terjadi pada penderita diabetes dan berhubungan dengan obat.
Hipoglikemia yang tidak berhubungan dengan obat lebih jauh dapat dibagi lagi menjadi:
  • Hipoglikemia karena puasa, dimana hipoglikemia terjadi setelah berpuasa
  • Hipoglikemia reaktif, dimana hipoglikemia terjadi sebagai reaksi terhadap makan, biasanya karbohidrat.
  • Hipoglikemia paling sering disebabkan oleh insulin atau obat lain (sulfonilurea) yang diberikan kepada penderita diabetes untuk menurunkan kadar gula darahnya.
  • Jika dosisnya lebih tinggi dari makanan yang dimakan maka obat ini bisa terlalu banyak menurunkan kadar gula darah.
  • Penderita diabetes berat menahun sangat peka terhadap hipoglikemia berat.
  • Hal ini terjadi karena sel-sel pulau pankreasnya tidak membentuk glukagon secara normal dan kelanjar adrenalnya tidak menghasilkan epinefrin secara normal. Padahal kedua hal tersebut merupakan mekanisme utama tubuh untuk mengatasi kadar gula darah yang rendah.
  • Pentamidin yang digunakan untuk mengobati pneumonia akibat AIDS juga bisa menyebabkan hipoglikemia.
  • Hipoglikemia kadang terjadi pada penderita kelainan psikis yang secara diam-diam menggunakan insulin atau obat hipoglikemik untuk dirinya.
  • Pemakaian alkohol dalam jumlah banyak tanpa makan dalam waktu yang lama bisa menyebabkan hipoglikemia yang cukup berat sehingga menyebabkan stupor.
  • Olah raga berat dalam waktu yang lama pada orang yang sehat jarang menyebabkan hipoglikemia.
  • Puasa yang lama bisa menyebabkan hipoglikemia hanya jika terdapat penyakit lain (terutama penyakit kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal) atau mengkonsumsi sejumlah besar alkohol.
  • Cadangan karbohidrat di hati bisa menurun secara perlahan sehingga tubuh tidak dapat mempertahankan kadar gula darah yang adekuat.
  • Pada orang-orang yang memiliki kelainan hati, beberapa jam berpuasa bisa menyebabkan hipoglikemia.
  • Bayi dan anak-anak yang memiliki kelainan sistem enzim hati yang memetabolisir gula bisa mengalami hipoglikemia diantara jam-jam makannya.
  • Seseorang yang telah menjalani pembedahan lambung bisa mengalami hipoglikemia diantara jam-jam makannya (hipoglikemia alimenter, salah satu jenis hipoglikemia reaktif).
  • Hipoglikemia terjadi karena gula sangat cepat diserap sehingga merangsang pembentukan insulin yang berlebihan. Kadar insulin yang tinggi menyebabkan penurunan kadar gula darah yang cepat.
  • Hipoglikemia alimentari kadang terjadi pada seseorang yang tidak menjalani pembedahan. Keadaan ini disebut hipoglikemia alimentari idiopatik.
  • Jenis hipoglikemia reaktif lainnya terjadi pada bayi dan anak-anak karena memakan makanan yang mengandung gula fruktosa dan galaktosa atau asam amino leusin.
  • Fruktosa dan galaktosa menghalangi pelepasan glukosa dari hati; leusin merangsang pembentukan insulin yang berlebihan oleh pankreas.
  • Akibatnya terjadi kadar gula darah yang rendah beberapa saat setelah memakan makanan yang mengandung zat-zat tersebut.
  • Hipoglikemia reaktif pada dewasa bisa terjadi setelah mengkonsumsi alkohol yang dicampur dengan gula (misalnya gin dan tonik).
  • Pembentukan insulin yang berlebihan juga bisa menyebakan hipoglikemia. Hal ini bisa terjadi pada tumor sel penghasil insulin di pankreas (insulinoma).
  • Kadang tumor diluar pankreas yang menghasilkan hormon yang menyerupai insulin bisa menyebabkan hipoglikemia.
  • Penyebab lainnya adalah penyakti autoimun, dimana tubuh membentuk antibodi yang menyerang insulin.
  • Kadar insulin dalam darah naik-turun secara abnormal karena pankreas menghasilkan sejumlah insulin untuk melawan antibodi tersebut.
  • Hal ini bisa terjadi pada penderita atau bukan penderita diabetes.
  • Hipoglikemia juga bisa terjadi akibat gagal ginjal atau gagal jantung, kanker, kekurangan gizi, kelainan fungsi hipofisa atau adrenal, syok dan infeksi yang berat.
  • Penyakit hati yang berat (misalnya hepatitis virus, sirosis atau kanker) juga bisa menyebabkan hipoglikemia.

GEJALA

  • Pada awalnya tubuh memberikan respon terhadap rendahnya kadar gula darh dengan melepasakan epinefrin (adrenalin) dari kelenjar adrenal dan beberapa ujung saraf.
  • Epinefrin merangsang pelepasan gula dari cadangan tubuh tetapi jugamenyebabkan gejala yang menyerupai serangan kecemasan (berkeringat, kegelisahan, gemetaran, pingsan, jantung berdebar-debar dan kadang rasa lapar).
  • Hipoglikemia yang lebih berat menyebabkan berkurangnya glukosa ke otak dan menyebabkan pusing, bingung, lelah, lemah, sakit kepala, perilaku yang tidak biasa, tidak mampu berkonsentrasi, gangguan penglihatan, kejang dan koma.
  • Hipoglikemia yang berlangsung lama bisa menyebabkan kerusakan otak yang permanen.
  • Gejala yang menyerupai kecemasan maupun gangguan fungsi otak bisa terjadi secara perlahan maupun secara tiba-tiba.
  • Hal ini paling sering terjadi pada orang yang memakai insulin atau obat hipoglikemik per-oral.
  • Pada penderita tumor pankreas penghasil insulin, gejalanya terjadi pada pagi hari setelah puasa semalaman, terutama jika cadangan gula darah habis karena melakukan olah raga sebelum sarapan pagi.
  • Pada mulanya hanya terjadi serangan hipoglikemia sewaktu-waktu, tetapi lama-lama serangan lebih sering terjadi dan lebih berat

DIAGNOSA

  • Gejala hipoglikemia jarang terjadi sebelum kadar gula darah mencapai 50 mg/dL.
  • Diagnosis hipoglikemia ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya dan hasil pemeriksaan kadar gula darah.
  • Penyebabnya bisa ditentukan berdasarkan riwayat kesehatan penderita, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium sederhana.
  • Jika dicurigai suatu hipoglikemia autoimun, maka dilakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui adanya antibodi terhadap insulin.
  • Untuk mengetahui adanya tumor penghasil insulin, dilakukan pengukuran kadar insulin dalam darah selama berpuasa (kadang sampai 72 jam).
  • Pemeriksaan CT scan, MRI atau USG sebelum pembedahan, dilakukan untuk menentukan lokasi tumor

PENGOBATAN

  • Gejala hipoglikemia akan menghilang dalam beberapa menit setelah penderita mengkonsumsi gula (dalam bentuk permen atau tablet glukosa) maupun minum jus buah, air gula atau segelas susu.
  • Seseorang yang sering mengalami hipoglikemia (terutama penderita diabetes), hendaknya selalu membawa tablet glukosa karena efeknya cepat timbul dan memberikan sejumlah gula yang konsisten.
  • Baik penderita diabetes maupun bukan, sebaiknya sesudah makan gula diikuti dengan makanan yang mengandung karbohidrat yang bertahan lama (misalnya roti atau biskuit).
  • Jika hipoglikemianya berat dan berlangsung lama serta tidak mungkin untuk memasukkan gula melalui mulut penderita, maka diberikan glukosa intravena untuk mencegah kerusakan otak yang serius.
  • Seseorang yang memiliki resiko mengalami episode hipoglikemia berat sebaiknya selalu membawa glukagon.
  • Glukagon adalah hormon yang dihasilkan oleh sel pulau pankreas, yang merangsang pembentukan sejumlah besar glukosa dari cadangan karbohidrat di dalam hati.
  • Glukagon tersedia dalam bentuk suntikan dan biasanya mengembalikan gula darah dalam waktu 5-15 menit.
  • Tumor penghasil insulin harus diangkat melalui pembedahan.
  • Sebelum pembedahan, diberikan obat untuk menghambat pelepasan insulin oleh tumor (misalnya diazoksid).
  • Bukan penderita diabetes yang sering mengalami hipoglikemia dapat menghindari serangan hipoglikemia dengan sering makan dalam porsi kecil
Sumber : www.medicastore.com

Hipotensi (Tekanan Darah Rendah)

Hipotensi (Tekanan Darah Rendah)
Tekanan_Darah_Rendah_(Hipotensi).jpg

DEFINISI

  • Hipotensi (tekanan darah rendah) adalah suatu keadaan dimana tekanan darah lebih rendah dari 90/60 mmHg atau tekanan darah cukup rendah sehingga menyebabkan gejala-gejala seperti pusing dan pingsan.
  • Mempertahankan tekanan pada saat darah meninggalkan jantung dan beredar ke seluruh tubuh sangat penting. Tekanan harus cukup tinggi untuk mengantarkan oksigen dan zat makanan ke seluruh sel di tubuh dan membuang limbah yang dihasilkan.
  • Jika tekanan terlalu tinggi, bisa merobek pembuluh darah dan menyebabkan perdarahan di dalam otak (stroke hemoragik) atau komplikasi lainnya.
  • Jka tekanan terlalu rendah, darah tidak dapat memberikan oksigen dan zat makanan yang cukup untuk sel dan tidak dapat membuang limbah yang dihasilkan sebagaimana mestinya.
MEKANISME KOMPENSASI
Terdapat 3 faktor yang membantu menentukan tekanan darah:
  1. Jumlah darah yang dipompa dari jantung
    Semakin banyak darah yang dipompa dari jantung setiap menitnya (cardiac output, curah jantung), semakin tinggi tekanan darah.
    Banyaknya darah yang dipompa mungkin berkurang jika irama jantung melambat atau kontraksinya melemah, seperti yang bisa terjadi setelah suatu serangan jantung (infark miokardium).
    Denyut jantung yang sangat cepat, yang bisa mengurangi efisiensi pompa jantung, juga bisa mengurangi curah jantung.
  2. Volume darah di dalam pembuluh darah
    Semakin banyak darah berada di dalam sirkulasi, semakin tinggi tekanan darah.
    Kehilangan darah karena dehidrasi atau perdarahan bisa mengurangi volume darah dan menurunkan tekanan darah.
  3. Kapasitas pembuluh darah.
    Semakin kecil kapasitas pembuluh jantung, semakin tinggi tekanan darah.
    Pelebaran (dilatasi) pembuluh darah menyebabkan menurunnya tekanan darah dan penyempitan pembuluh darah menyebabkan tekanan darah meningkat.
  • Sistem sensor, terutama yang berada di leher dan dada, memantau tekanan darah secara konstan. Jika ditemukan perubahan yang disebabkan oleh salah satu dari ketiga faktor diatas, sistem sensor akan memicu suatu perubahan pada salah satu faktor untuk mengkompensasi sehingga tekanan darah yang stabil dapat dipertahankan.
  • Saraf membawa sinyal dari sistem sensor tersebut dan dari pusat otak ke beberapa organ penting:
    • Jantung, untuk merubah kecepatan dan kekuatan denyut jantung (merubah jumlah darah yang dipompa)
    • Ginjal, untuk mengatur pengeluaran air (merubah volume darah dalam sirkulasi)
    • Pembuluh darah, untuk menyebabkan konstriksi/pengkerutan atau dilatasi/pelebaran (merubah kapasitas pembuluh darah).
  • Oleh karena itu, jika pembuluh darah melebar (yang cenderung akan menurunkan tekanan darah), sistem sensor dengan segera mengirimkan sinyal melaui otak dan menuju ke jantung untuk meningkatkan denyut jantung, sehingga curahan darah dari jantung meningkat dan terjadi perubahan tekanan darah.
  • Tekanan darah rendah juga bisa merupakan akibat dari kelainan fungsi di dalam mekanisme yang mempertahankan tekanan darah.
  • Contohnya jika kemampuan saraf untuk menghantarkan sinyal terganggu karena berbagai penyakit, maka mekanisme kompensasi tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

PENYEBAB

Penyebab Tekanan Darah Rendah
Perubahan Dalam Mekanisme Kompensasi Penyebab
Curah jantung berkurang Irama jantung abnormal
Kerusakan, hilangnya atau kelainan fungsi otot jantung
Penyakit katup jantung
Emboli pulmoner
Volume darah berkurang Perdarahan hebat
Diare
Keringat berlebihan
Berkemih berlebihan
Meningkatnya kapasitas pembuluh darah Syok septik
Pemaparan oleh panas
Diare
Obat-obat vasodilator (nitrat, penghambat kalsium, penghambat ACE)

GEJALA

Penderita biasanya akan merasakan pusing atau pingsan.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan tekanan darah.
Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:
  • Pemeriksaan darah
  • Biakan darah
  • EKG
  • Analisa air kemih
  • Rontgen perut
  • Rontgen dada.

PENGOBATAN

Berikut obat yang dapat digunakan untuk penyakit ini :
Kategori Obat Subkategori Obat Nama Generik Obat
Obat Penawar Racun dan Detoksifikasi Obat Penawar RAcun dan Detoksifikasi Atropine
Obat Jantung, Pembuluh Darah dan Darah Vasokonstriktor Midodrine
Heptaminol

Obat Vasodilator Perifer & Aktivator Serebral Citicoline

PENCEGAHAN

Tergantung pada penyebab tekanan darah rendah, Anda mungkin dapat mengambil langkah-langkah tertentu untuk membantu mengurangi atau bahkan mencegah gejala. Beberapa saran meliputi:
  1. Minum lebih banyak air, kurang alkohol. Alkohol adalah menyebabkan dehidrasi dan dapat menurunkan tekanan darah, bahkan jika Anda minum berlebihan. Air, di sisi lain, memerangi dehidrasi dan meningkatkan volume darah.
  2. Ikuti pola makan yang sehat. Dapatkan semua nutrisi yang Anda butuhkan untuk kesehatan yang baik dengan berfokus pada berbagai makanan, termasuk biji-bijian, buah-buahan, sayuran, dan daging ayam dan ikan. Jika dokter Anda menyarankan meningkatkan asupan natrium Anda tetapi Anda tidak suka banyak garam pada makanan Anda, coba gunakan kecap alami – suatu setara 1.200 miligram natrium per sendok makan – atau menambah campuran sup kering, juga sarat dengan natrium.
  3. Bergerak perlahan ketika mengubah posisi tubuh. Anda mungkin dapat mengurangi rasa pusing dan pening yang terjadi dengan tekanan darah rendah pada waktu berdiri dengan bergerak perlahan ketika Anda pindah dari tidur ke posisi berdiri. Sebelum turun dari tempat tidur di pagi hari, bernapas dalam-dalam selama beberapa menit dan kemudian pelan-pelan duduk sebelum berdiri. Tidur dengan kepala tempat tidur Anda sedikit lebih tinggi juga dapat membantu memerangi efek gravitasi. Jika Anda mulai mendapatkan gejala sambil berdiri, silangkan paha dalam mode gunting dan remas, atau letakkan satu kaki di atas pinggir meja atau kursi dan bersandar ke depan sejauh mungkin. Manuver ini mendorong darah mengalir dari kaki ke jantung Anda.
  4. Makan sedikit, makanan dengan karbohidrat rendah. Untuk membantu mencegah tekanan darah menurun tajam setelah makan, makan porsi kecil beberapa kali sehari dan batasi makanan karbohidrat tinggi seperti kentang, nasi, pasta dan roti. Minum kopi atau teh berkafein dengan makanan mungkin untuk sementara waktu meningkatkan tekanan darah, dalam beberapa kasus sebanyak 3-14 milimeter air raksa (mm Hg). Tapi karena kafein dapat menyebabkan masalah lain, tanyakan kepada dokter Anda sebelum meningkatkan asupan kafein Anda.

Pneumonia pada bayi baru lahir

Pneumonia pada bayi baru lahir
Pneumonia_pada_bayi_baru_lahir.jpg

DEFINISI

Pneumonia adalah suatu infeksi pada paru-paru, dimana paru-paru terisi oleh cairan sehingga terjadi gangguan pernafasan.

PENYEBAB

  • Pneumonia pada bayi baru lahir seringkali berawal dari pecahnya ketuban sebelum waktunya yang menyebabkan terjadinya infeksi pada cairan ketuban (amnionitis).
  • Janin terendam dalam cairan ketuban yang terinfeksi dan menghirupnya sehingga masuk ke dalam paru-paru. Terjadilah pneumonia, kadang disertai sepsis.
  • Pneumonia juga bisa terjadi beberapa minggu setelah bayi lahir, terutama pada bayi yang pernafasannya dibantu oleh ventilator.

GEJALA

  • Gejalanya bervariasi, mulai dari pernafasan yang cepat sampai kegagalan pernafasan dan tekanan darah yang sangat rendah (syok septik).
  • Jika pneumonia terjadi setelah bayi lahir, gejalanya timbul secara bertahap.
  • Jika bayi bernafas dengan bantuan ventilator, akan tampak bahwa jumlah lendir meningkat.
  • Kadang bayi tiba-tiba menjadi sakit yang disertai dengan turun-naiknya suhu tubuh.

DIAGNOSA

  • Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
  • Contoh darah dan lendir dari saluran pernafasan diambil untuk dibiakkan.
Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
  • Pemeriksaan darah untuk mengetahui jumlah sel darah putih dan trombosit
  • Rontgen dada.

PENGOBATAN

Antibiotik diberikan melalui infus.

Shock

Shock
Syok_(Shock).jpg

DEFINISI

Syok adalah suatu keadaan serius yang terjadi jika sistem kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah) tidak mampu mengalirkan darah ke seluruh tubuh dalam jumlah yang memadai; syok biasanya berhubungan dengan tekanan darah rendah dan kematian sel maupun jaringan.
Syok terjadi akibat berbagai keadaan yang menyebabkan berkurangnya aliran darah, termasuk kelainan jantung (misalnya serangan jantung atau gagal jantung), volume darah yang rendah (akibat perdarahan hebat atau dehidrasi) atau perubahan pada pembuluh darah (misalnya karena reaksi alergi atau infeksi).
Syok digolongkan ke dalam beberapa kelompok:
  1. Syok kardiogenik (berhubungan dengan kelainan jantung)
  2. Syok hipovolemik ( akibat penurunan volume darah)
  3. Syok anafilaktik (akibat reaksi alergi)
  4. Syok septik (berhubungan dengan infeksi)
  5. Syok neurogenik (akibat kerusakan pada sistem saraf).

PENYEBAB

Syok bisa disebabkan oleh:
  • Perdarahan (syok hipovolemik)
  • Dehidrasi (syok hipovolemik)
  • Serangan jantung (syok kardiogenik)
  • Gagal jantung (syok kardiogenik)
  • Trauma atau cedera berat
  • Infeksi (syok septik)
  • Reaksi alergi (syok anafilaktik)
  • Cedera tulang belakang (syok neurogenik)
  • Sindroma syok toksik.

GEJALA

Gejala yang timbul tergantung kepada penyebab dan jenis syok.
Gejalanya bisa berupa:
  • gelisah
  • bibir dan kuku jari tangan tampak kebiruan
  • nyeri dada
  • linglung
  • kulit lembab dan dingin
  • pembentukan air kemih berkurang atau sama sekali tidak terbentuk air kemih
  • pusing
  • pingsan
  • tekanan darah rendah
  • pucat
  • keringat berlebihan, kulit lembab
  • denyut nadi yang cepat
  • pernafasan dangkal
  • tidak sadarkan diri
  • lemah.

DIAGNOSA

Diagnosais ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

PENGOBATAN

  • Penderita dijaga agar tetap merasa hangat dan kaki sedikit dinaikkan untuk mempermudah kembalinya darah ke jantung.
  • Setiap perdarahan segera dihentikan dan pernafasan penderita diperiksa.
  • Jika muntah, kepala dimiringkan ke satu sisi untuk mencegah terhirupnya muntahan.
  • Jangan diberikan apapun melalui mulut.
  • Tenaga kesehatan bisa memberikan bantuan pernafasan mekanis.
  • Obat-obatan diberikan secara intravena.
  • Obat bius (narkotik), obat tidur dan obat penenang biasanya tidak diberikan karena cenderung menurunkan tekanan darah.
  • Cairan diberikan melalui infus. Bila perlu, diberikan transfusi darah.
  • Cairan intravena dan transfusi darah mungkin tidak mempu mengatasi syok jika perdarahan atau hilangnya cairan terlus berlanjut atau jika syok disebabkan oleh serangan jantung atau keadaan lainnya yang tidak berhubungan dengan volume darah.
  • Untuk menambah aliran darah ke otak atau jantung bisa diberikan obat yang mengkerutkan pembuluh darah.
  • Pemberian obat ini dilakukan sesingkat mungkin karena bisa mengurangi aliran darah ke jaringan.
  • Jika penyebabnya adalah aksi pompa jantung yang tidak memadai, dilakukan usaha untuk memperbaiki kinerja jantung.
  • Kelainan denyut dan irama jantung diperbaiki dan volume darah ditingkatkan (bila perlu).
  • Untuk memperlambat denyut jantung bisa diberikan atropin.
  • Obat lainnya bisa diberikan untuk memperbaiki kemampuan kontraski otot jantung.
  • Pada serangan jantung, bisa dimasukkan pompa balon ke dalam aorta, yang untuk sementara waktu bisa meredakan syok.
  • Sesudah prosedur ini, mungkin perlu dilakukan operasi bypass arteri koroner atau pembedahan untuk memperbaiki kelainan jantung.
  • Pada beberapa kasus yang terjadi setelah serangan jantung, untuk memperbaiki aksi pompa jantung yang tidak memadai dan untuk memperbaiki syok, dilakukan angioplasi koroner transluminal perkutaneus darurat guna membuka arteri yang tersumbat.
  • Jika tindakan tersebut tidak dilakukan, diberikan obat trombolitik sesegera mungkin.
  • Syok yang disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah yang berlebihan diatasi terutama dengan obat-obat yang mengkerutkan pembuluh darah.

PROGNOSIS

  • Jika tidak diobati, biasanya berakibat fatal.
  • Jika diobati, hasilnya tergantung kepada penyebabnya, jarak antara timbulnya syok sampai dilakukannya pengobatan serta jenis pengobatan yang diberikan.
  • Kemungkinan terjadinya kematian pada syok karena serangan jantung atau syok septik pada penderita usia lanjut sangat tinggi.

PENCEGAHAN

  • Mencegah syok lebih mudah daripada mencoba mengobatinya.
  • Pengobatan yang tepat terhadap penyebabnya bisa mengurangi resiko terjadinya syok.

Syok Septik

Syok Septik

DEFINISI

Syok Septik adalah suatu keadaan dimana tekanan darah turun sampai tingkat yang membahayakan nyawa sebagai akibat dari sepsis.
Syok septik sering terjadi pada:
- bayi baru lahir
- usia diatas 50 tahun
- penderita gangguan sistem kekebalan.

PENYEBAB

  • Syok septik terjadi akibat racun yang dihasilkan oleh bakteri tertentu dan akibat sitokinesis (zat yang dibuat oleh sistem kekebalan untuk melawan suatu infeksi).
  • Racun yang dilepaskan oleh bakteri bisa menyebabkan kerusakan jaringan dan gangguan peredaran darah.
Faktor resiko terjadinya syok septik:
  • Penyakit menahun (kencing manis, kanker darah, saluran kemih-kelamin, hati, kandung empedu, usus)
  • Infeksi
  • Pemakaian antibiotik jangka panjang
  • Tindakan medis atau pembedahan.

GEJALA

  • Pertanda awal dari syok septik sering berupa penurunan kesiagaan mental dan kebingungan, yang timbul dalam waktu 24 jam atau lebih sebelum tekanan darah turun.
  • Gejala ini terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke otak.
  • Curahan darah dari jantung memang meningkat, tetapi pembuluh darah melebar sehingga tekanan darah turun.
  • Pernafasan menjadi cepat, sehingga paru-paru mengeluarkan karbondioksida yang berlebihan dan kadarnya di dalam darah menurun.
  • Gejala awal berupa menggigil hebat, suhu tubuh yang naik sangat cepat, kulit hangat dan kemerahan, denyut nadi yang lemah dan tekanan darah yang turun-naik.
  • Produksi air kemih berkurang meskipun curahan darah dari jantung meningkat.
  • Pada stadium lanjut, suhu tubuh sering turun sampai dibawah normal.
Bila syok memburuk, beberapa organ mengalami kegagalan:
  • - ginjal : produksi air kemih berkurang
  • - paru-paru : gangguan pernafasan dan penurunan kadar oksigen dalam darah
  • - jantung : penimbunan cairan dan pembengkakan.
  • Bisa timbul bekuan darah di dalam pembuluh darah.

DIAGNOSA

  • Pemeriksaan darah menunjukkan jumlah sel darah putih yang banyak atau sedikit, dan jumlah faktor pembekuan yang menurun.
  • Jika terjadi gagal ginjal, kadar hasil buangan metabolik (seperti urea nitrogen) dalam darah akan meningkat.
  • Analisa gas darah menunjukkan adanya asidosis dan rendahnya konsentrasi oksigen.
  • Pemeriksaan EKG jantung menunjukkan ketidakteraturan irama jantung, menunjukkan suplai darah yang tidak memadai ke otot jantung.
  • Biakan darah dibuat untuk menentukan bakteri penyebab infeksi.

PENGOBATAN

  • Pada saat gejala syok septik timbul, penderita segera dimasukkan ke ruang perawatan intesif untuk menjalani pengobatan.
  • Cairan dalam jumlah banyak diberikan melalui infus untuk menaikkan tekanan darah dan harus diawasi dengan ketat.
  • Bisa diberikan dopamin atau nor-epinefrin untuk menciutkan pembuluh darah sehingga tekanan darah naik dan aliran darah ke otak dan jantung meningkat.

  • Jika terjadi gagal paru-paru, mungkin diperlukan ventilator mekanik.

  • Antibiotik intravena (melalui pembuluh darah) diberikan dalam dosis tinggi untuk membunuh bakteri.
  • Jika ada abses, dilakukan pembuangan nanah.

  • Jika terpasang kateter yang mungkin menjadi penyebab infeksi, harus dilepaskan.
  • Mungkin perlu dilakukan pembedahan untuk mengangkat jaringan yang mati, misalnya jaringan gangren dari usus.
Sumber : www.medicastore.com

ANGINA PEKTORIS

ANGINA PEKTORIS
Definisi
Angina pektoris adalah keadaan klinik yang ditandai dengan rasa tidak enak atau nyeri di dada akibat iskemia jaringan otot jantung.
Secara klinik bentuk angina dibedakan atas dua bentuk, yaitu angina stabil dan tidak stabil. Angina tidak stabil merupakan bentuk yang lebih berat yang dapat berkembang menjadi dan/atau merupakan bentuk awal infark miokard sehingga penderita perlu diperiksa dan diobservasi lebih lanjut di rumah sakit.
Penyebab
Iskemia ini terjadi karena suplai oksigen yang dibawa oleh aliran darah koroner tidak mencukupi kebutuhan oksigen miokardium. Hal ini terjadi bila kebutuhan oksigen miokardium meningkat (misalnya karena kerja fisik, emosi, tirotoksikosis, hipertensi), atau bila aliran darah koroner berkurang (misalnya pada spasme atau trombus koroner) atau bila terjadi keduanya.
Gambaran Klinis
  • Penderita mengeluh nyeri dada yang beragam bentuk dan lokasinya.
  • Nyeri berawal sebagai rasa terhimpit, rasa terjepit atau rasa terbakar yang menyebar ke lengan kiri bagian dalam dan kadang sampai ke pundak, bahu dan leher kiri, bahkan dapat sampai ke kelingking kiri.
  • Perasaan ini dapat pula menyebar ke pinggang, tenggorokan rahang gigi dan ada juga yang sampaikan ke lengan kanan
  • Rasa tidak enak dapat juga dirasakan di ulu hati, tetapi jarang terasa di daerah apeks kordis.
  • Rasa nyeri dapat disertai beberapan atau salah satu gejala berikut ini : berkeringat dingin, mual dan muntah, rasa lemas, berdebar dan rasa akan pingsan (fainting).
  • Biasanya angina timbul saat melakukan kegiatan fisik (angina stabil).
  • Serangan ini akan hilang bila penderita menghentikan kegiatan fisik tersebut dan beristirahat.
  • Serangan berlangsung hanya beberapa menit (1 – 5 menit) tetapi bisa sampai lebih dari 20 menit.
  • Nyeri angina sifatnya konstan. Bila terjadi perubahan misalnya lama serangan bertambah, nyeri lebih hebat, ambang timbulnya serangan menurun atau serangan datang saat bangun tidur, maka gangguan ini perlu diwaspadai. Perubahan ini mungkin merupakan tanda prainfark (angina tidak stabil).
  • Suatu bentuk ubahan (variant) yang disebut angina Prinzmetal biasanya timbul saat penderita sedang istirahat.
  • Angina dikatakan bertambah berat apabila serangan berikutnya terjadi sesudah kerja fisik yang lebih ringan, misalnya sesudah makan. Ini tergolong juga angina tidak stabil.
  • Pemeriksaan fisik diluar serangan umumnya tidak menunjukkan kelainan yang berarti. Pada waktu serangan, denyut jantung bertambah, tekanan darah meningkat dan di daerah prekordium pukulan jantung terasa keras.
  • Pada auskultasi, suara jantung terdengar jauh, bising sistolik terdengar pada
    pertengahan atau akhir sistol dan terdengar bunyi keempat.
  • Biasanya didapatkan faktor risiko: hipertensi, obesitas atau diabetes melitus.
Diagnosis
  • Nyeri dada retrosternal
  • Pemeriksaan EKG
Penatalaksanaan
  • Kelainan yang melatarbelakangi angina pektoris harus dicari, kemudian dikurangi atau diobati. Faktor yang memperberat seperti merokok, berat badan berlebihan, dan kebiasaan minum kopi sebaiknya dihindari.
  • Tekanan darah tinggi diobati.
  • Stress dikendalikan
  • Angina tidak stabil sebaiknya ditangani di rumah sakit.
Pengobatan serangan akut
  • Serangan akut diatasi dengan istirahat agar aktivitas jantung berkurang. Vasodilator berfungsi memperbaiki penyediaan oksigen dan mengurangi konsumsi oksigen jantung.
  • Nitrogliserin sublingual 0,15 – 0,6 mg sangat efektif. Tablet ini dapat digunakan beberapa kali tiap hari tanpa efek samping kecuali sakit kepala. Bila 1 tablet belum menolong boleh diulang, tetapi bila setelah diulang 3 kali gejala tak berkurang maka kemungkinan telah terjadi infark.
  • Isosorbid dinitrat (ISDN) sublingual 2,5 – 5 mg yang juga dapat diulang atau tablet oral 5 – 30 mg
Pencegahan serangan
  • Propranolol efektif untuk angina pektoris karena dapat mengurangi kerja otot jantung sehingga mengurangi kebutuhan oksigen jantung. Efek klinik propranolol tercapai bila denyut jantung dalam keadaan istirahat 60 – 70 kali/menit.
    Dosis awal : 20 mg 2 x sehari.
    Dosis maksimal : 120 mg sehari.
    Obat ini tidak boleh digunakan pada angina Prinzmetal.
  • Nitrat kerja lama : ISDN tablet oral 10 – 20 mg 2 x sehari.
  • Nifedipin 10 – 20 mg 4 x sehari, atau diltiazem 30 – 60mg 3 x sehari, atau verapamil 40 – 80mg 3 x sehari.
  • Angina tidak stabil : perlu perawatan khusus.
  • Angina varian : dilator kuat : nitrat, calcium antagonis, prazosin 0,5 – 1mg 3 x sehari dengan titrasi.
Sumber : PEDOMAN PENGOBATAN DASAR DI PUSKESMAS, DEPKES RI

Tuberkulosis pada bayi

Tuberkulosis pada bayi
Tuberkulosis_pada_bayi.jpg

DEFINISI

Tuberkulosis adalah suatu infeksi oleh Mycobacterium tuberculosis yang menyerang berbagai organ, terutama paru-paru.

PENYEBAB

  • Penyebabnya adalah bakteri Mycobacterium tuberculosis.
  • Janin bisa tertular tuberkulosis dari ibunya selama masih berada dalam kandungan, sebelum atau selama persalinan berlangsung (karena menghirup atau menelan cairan ketuban yang terinfeksi) maupun setelah lahir (karena menghirup udara yang terkontaminasi oleh percikan ludah yang terinfeksi).
  • Jika tidak diobati dengan antibiotik atau tidak diberikan vaksinasi, maka sekitar separuh bayi yang ibunya menderita tuberkulosis aktif akan menderita penyakit ini pada tahun pertama.

GEJALA

Gejalanya bisa berupa:
  • Demam
  • Tampak mengantuk
  • Tidak kuat menghisap
  • Gangguan pernafasan
  • Gagal berkembang (tidak terjadi penambahan berat badan)
  • Pembesaran hati dan limpa karena organ ini menyaring bakteri tuberkulosis sehingga menyebabkan aktivasi sel-sel darah putih.

DIAGNOSA

  • Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
  • Pada ibu hamil secara rutin dilakukan tes tuberkulin. Hasil yang positif sebaiknya diikuti dengan pemeriksaan rontgen dada.
  • Tes tuberkulin seringkali dilakukan pada bayi yang ibunya memberikan hasil tes positif.
  • Jika diduga suatu tuberkulosis, maka dilakukan pembiakan cairan serebrospinal, cairan dari saluran pernafasan dan cairan lambung.
  • Untuk mengetahui adanya infeksi pada paru-paru, dilakukan rontgen dada.
  • Biopsi hati, kelenjar getah bening atau paru-paru dilakukan untuk memperkuat diagnosis.

PENGOBATAN

  • Jika seorang wanita hamil menunjukkan hasil tes yang positif tetapi tanpa gejala dan hasil rontgen dadanya normal, diberikan Isoniazid. Tetapi pengobatan ini biasanya baru diberikan pada trimester ketiga atau setelah persalinan karena adanya resiko kerusakan hati pada wanita hamil.
  • Jika seorang wanita hamil memiliki gejala, diberikan antibiotik Isoniazid, Pirazinamid dan Rifampicin.
  • Selama ibu masih bisa menularkan penyakitnya, bayi tidak boleh dirawat atau berada dekat ibu. Sebagai tindakan pencegahan, diberikan Isoniazid kepada bayi.
  • Kepada bayi yang menderita tuberkulosis diberikan Isoniazid, Rifampicin dan Pirazinamid.
  • Jika infeksi sudah sampai ke otak, diberikan kortikosteroid
Sumber : www.medicastore.com

ULKUS PEPTIKUM

ULKUS PEPTIKUM

DEFINISI

  • Ulkus Peptikum adalah luka berbentuk bulat atau oval yang terjadi karena lapisan lambung atau usus dua belas jari (duodenum) telah termakan oleh asam lambung dan getah pencernaan.
  • Ulkus yang dangkal disebut erosi.
  • Pepsin adalah suatu enzim yang bekerja sama dengan asam klorida (HCl) yang dihasilkan oleh lapisan lambung untuk mencerna makanan, terutama protein.
  • Ulkus peptikum terjadi pada lapisan saluran pencernaan yang telah terpapar oleh asam dan enzim-enzim pencernaan, terutama pada lambung dan usus dua belas jari.
  • Nama dari ulkus menunjukkan lokasi anatomis atau lingkungan dimana ulkus terbentuk.
  • Ulkus duodenalis, merupakan jenis ulkus peptikum yang paling banyak ditemukan, terjadi pada duodenum (usus dua belas jari), yaitu beberapa sentimeter pertama dari usus halus, tepat dibawah lambung.
  • Ulkus gastrikum lebih jarang ditemukan, biasanya terjadi di sepanjang lengkung atas lambung.
  • Jika sebagian dari lambung telah diangkat, bisa terjadi ulkus marginalis, pada daerah dimana lambung yang tersisa telah disambungkan ke usus.
  • Regurgitasi berulang dari asam lambung ke dalam kerongkongan bagian bawah bisa menyebabkan peradangan (esofagitis) dan ulkus esofagealis.
  • Ulkus yang terjadi dibawah tekanan karena penyakit berat, luka bakar atau cedera disebut ulkus karena stres.

PENYEBAB

  • Ulkus terjadi jika mekanisme pertahanan yang melindungi duodenum atau lambung dari asam lambung menurun, misalnya jika terjadi perubahan dalam jumlah lendir yang dihasilkan.
  • Penyebab dari menurunnya mekanisme pertahanan ini tidak diketahui.
  • Hampir setiap orang menghasilkan asam lambung, tetapi hanya 1 diantara 10 yang membentuk ulkus.
  • Setiap orang menghasilkan asam lambung dalam jumlah yang berlainan dan pola pembentukan asam ini cenderung menetap sepanjang hidup seseorang.
  • Bayi dapat digolongkan sebagai penghasil asam yang rendah, sedang atau tinggi.
  • Penghasil asam yang tinggi memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk menderita ulkus peptikum dibandingkan dengan penghasil asam yang rendah.
  • Tetapi sebagian besar penghasil asam yang tinggi tidak pernah memiliki ulkus dan beberapa penghasil asam yang rendah memiliki ulkus.
  • Karena itu jelas terlihat, bahwa terdapat faktor lainnya yang berperan dalam pembentukan ulkus, selain pengeluaran asam.
  • Banyak penderita ulkus duodenalis yang memiliki bakteri Helicobacter pylori dalam lambungnya, dan bakteri ini diduga merupakan penyebab utama dari ulkus peptikum.
  • Bagaimana peran bakteri dalam terbentuknya suatu ulkus, masih belum jelas.
  • Bakteri bisa mempengaruhi pertahanan normal terhadap asam lambung atau menghasilkan racun yang berperan dalam pembentukan ulkus.
  • Ulkus duodenalis hampir tidak pernah berubah menjadi suatu keganasan (kanker).
  • Ulkus gastrikum berbeda dengan ulkus duodenalis, yaitu bahwa ulkus gastrikum cenderung timbul di kemudian hari.
  • Obat-obat tertentu (terutama aspirin, ibuprofen dan obat anti peradangan non-steroid lainnya), menyebabkan timbulnya erosi dan ulkus di lambung, terutama pada usia lanjut.
  • Erosi dan ulkus ini cenderung akan membaik jika pemakaian obat tersebut dihentikan dan jarang kambuh kembali kecuali jika obat digunakan kembali.
  • Beberapa ulkus gastrikum yang ganas juga akan membaik secara perlahan, sehingga sulit untuk membedakannya dari ulkus gastrikum yang jinak.

GEJALA

  • Ciri khas dari ulkus adalah cenderung sembuh dan kambuh kembali.
  • Gejalanya bervariasi tergantung dari lokasinya dan usia penderita.
  • Anak-anak dan usia lanjut bisa tidak memiliki gejala yang umum atau bisa tidak memiliki gejala sama sekali. Ulkus ditemukan hanya setelah terjadinya komplikasi.
  • Hanya separuh dari penderita yang memiliki gejala khas dari ulkus duodenalis, yaitu nyeri lambung, perih, panas, sakit, rasa perut kosong dan lapar.
  • Nyeri cenderung dirasakan pada saat perut kkosong.
  • Keluhan biasanya tidak timbul pada saat bangun tidur pagi, tetapi baru dirasakan beberapa saat kemudian.
  • Nyeri dirasakan terus menerus, sifatnya ringan atau agak berat dan terlokalisir di tempat tertentu, yaitu hampir selalu dirasakan tepat dibawah tulang dada.
  • Minum susu, makan atau minum antasid bisa mengurangi nyeri, tetapi nyeri biasanya akan kembali dirasakan dalam 2-3 jam kemudian.
  • Penderita sering terbangun pada jam 1-2 pagi karena nyeri.
  • Nyeri sering muncul satu kali atau lebih dalam satu hari, selama satu sampai beberapa minggu dan kemudian bisa menghilang tanpa pengobatan.
  • Tetapi nyeri biasanya akan kambuh kembali, dalam 2 tahun pertama dan kadang setelah beberapa tahun.
  • Penderita biasanya memiliki pola tertentu dan mereka mengetahui kapan kekambuhan akan terjadi (biasanya selama mengalami stres).
  • Gejala ulkus gastrikum seringkali tidak memiliki pola yang sama dengan ulkus duodenalis.
  • Makan bisa menyebabkan timbulnya nyeri, bukan mengurangi nyeri.
  • Ulkus gastrikum cenderung menyebabkan pembengkakan jaringan yang menuju ke usus halus, sehingga bisa menghalangi lewatnya makanan yang berasal dari lambung. Hal ini bisa menyebabkan perut kembung, mual atau muntah setelah makan.

Ulkus gastrikum

Penderita esofagitis atau ulkus esofagealis, biasanya merasakan nyeri pada saat menelan atau pada saat berbaring.
Gejala yang lebih berat akan timbul jika terjadi komplikasi dari ulkus peptikum (misalnya perdarahan).

KOMPLIKASI.

Sebagian besar ulkus bisa disembuhkan tanpa disertai komplikasi lanjut.
Tetapi pada beberapa kasus, ulkus peptikum bisa menyebabkan komplikasi yang bisa berakibat fatal, seperti penetrasi, perforasi, perdarahan dan penyumbatan.

Penetrasi

  • Sebuah ulkus dapat menembus dinding otot dari lambung atau duodenum dan sampai ke organ lain yang berdekatan, seperti hati atau pankreas.
  • Hal ini akan menyebabkan nyeri tajam yang hebat dan menetap, yang bisa dirasakan diluar daerah yang terkena (misalnya di punggung, karena ulkus duodenalis telah menembus pankreas).
  • Nyeri akan bertambah jika penderita merubah posisinya.
  • Jika pemberian obat tidak berhasil mengatasi keadaan ini, mungkin perlu dilakukan pembedahan.

Perforasi

  • Ulkus di permukaan depan duodenum atau (lebih jarang) di lambung bisa menembus dindingnya dan membentuk lubang terbuka ke rongga perut.
  • Nyeri dirasakan secara tiba-tiba, sangat hebat dan terus menerus, dan dengan segera menyebar ke seluruh perut.
  • Penderita juga bisa merasakan nyeri pada salah satu atau kedua bahu, yang akan bertambah berat jika penderita menghela nafas dalam.
  • Perubahan posisi akan memperburuk nyeri sehingga penderita seringkali mencoba untuk berbaring mematung.
  • Bila ditekan, perut terasa nyeri.
  • Demam menunjukkan adanya infeksi di dalam perut.
  • Jika tidak segera diatasi bisa terjadi syok.
  • Keadaan ini memerlukan tindakan pembedahan segera dan pemberian antibiotik intravena.

Perdarahan

  • Perdarahan adalah komplikasi yang paling sering terjadi.
  • Gejala dari perdarahan karena ulkus adalah:
    • Muntah darah segar atau gumpalan coklat kemerahan yang berasal dari makanan yang sebagian telah dicerna, yang menyerupai endapan kopi
    • Tinja berwarna kehitaman atau tinja berdarah.
  • Dengan endoskopi dilakukan kauterisasi ulkus.
  • Bila sumber perdarahan tidak dapat ditemukan dan perdarahan tidak hebat, diberikan pengobatan dengan antagonis-H2 dan antasid.
  • Penderita juga dipuasakan dan diinfus, agar saluran pencernaan dapat beristirahat.
  • Bila perdarahan hebat atau menetap, dengan endoskopi dapat disuntikkan bahan yang bisa menyebabkan pembekuan. Jika hal ini gagal, diperlukan pembedahan.

Penyumbatan

  • Pembengkakan atau jaringan yang meradang di sekitar ulkus atau jaringan parut karena ulkus sebelumnya, bisa mempersempit lubang di ujung lambung atau mempersempit duodenum.
  • Penderita akan mengalami muntah berulang, dan seringkali memuntahkan sejumlah besar makanan yang dimakan beberapa jam sebelumnya.
  • Gejala lainnya adalah rasa penuh di perut, perut kembung dan berkurangnya nafsu makan.
  • Lama-lama muntah bisa menyebabkan penurunan berat badan, dehidrasi dan ketidakseimbangan mineral tubuh. Mengatasi ulkus bisa mengurangi penyumbatan, tetapi penyumbatan yang berat memerlukan tindakan endoskopik atu pembedahan.

DIAGNOSA

  • Nyeri lambung yang khas merupakan petunjuk adanya ulkus. Diperlukan beberapa pemeriksaan untuk memperkuat diagnosis karena kanker lambung juga bisa menyebabkan gejala yang sama.
  • Endoskopi adalah suatu prosedur dimana sebuah selang lentur dimasukkan melalui mulut dan bisa melihat langsung ke dalam lambung. Pada pemeriksaan endoskopi, bisa diambil contoh jaringan untuk keperluan biopsi.
Keuntungan dari endoskopi:
  • lebih dapat dipercaya untuk menemukan adanya ulkus dalam duodenum dan dinding belakang lambung dibandingkan dengan pemeriksaan rontgen
  • lebih bisa diandalkan pada penderita yang telah menjalani pembedahan lambung
  • bisa digunakan untuk menghentikan perdarahan karena ulkus.
  • Rontgen dengan kontras barium dari lambung dan duodenum (juga disebut barium swallow atau seri saluran pencernaan atas) dilakukan jika ulkus tidak dapat ditemukan dengan endoskopi.
  • Analisa lambung merupakan suatu prosedur dimana cairan lambung dihisap secara langsung dari lambung dan duodenum sehingga jumlah asam bisa diukur.
  • Prosedur ini dilakukan hanya jika ulkusnya berat atau berulang atau sebelum dilakukannya pembedahan.
  • Pemeriksaan darah tidak dapat menentukan adanya ulkus, tetapi hitung jenis darah bisa menentukan adanya anemia akibat perdarahan ulkus. Pemerisaan darah lainnya bisa menemukan adanya Helicobacter pylori.

PENGOBATAN

  • Salah satu segi pengobatan ulkus duodenalis atau ulkus gastrikum adalah menetralkan atau mengurangi keasaman lambung.
  • Proses ini dimulai dengan menghilangkan iritan lambung (misalnya obat anti peradangan non-steroid, alkohol dan nikotin).
  • Makanan cair tidak mempercepat penyembuhan maupun mencegah kambuhnya ulkus. Tetapi penderita hendaknya menghindari makanan yang tampaknya menyebabkan semakin memburuknya nyeri dan perut kembung.

ANTASID

  • Antasid mengurangi gejala, mempercepat penyembuhan dan mengurangi jumlah angka kekambuhan dari ulkus.
  • Sebagian besar antasid bisa diperoleh tanpa resep dokter.
  • Kemampuan antasid dalam menetralisir asam lambung bervariasi berdasarkan jumlah antasid yang diminum, penderita dan waktu yang berlainan pada penderita yang sama.
  • Pemilihan antasid biasanya berdasarkan kepada rasa, efek terhadap saluran pencernaan, harga dan efektivitasnya. Tablet mungkin lebih disukai, tetapi tidak seefektif obat sirup.

Antasid yang dapat diserap

  • Obat ini dengan segera akan menetralkan seluruh asam lambung.
  • Yang paling kuat adalah natrium bikarbonat dan kalsium karbonat, yang efeknya dirasakan segera setelah obat diminum.
  • Obat ini diserap oleh aliran darah, sehingga pemakaian terus menerus bisa menyebabkan perubahan dalam keseimbangan asam-basa darah dan menyebabkan terjadinya alkalosis (sindroma alkali-susu). Karena itu obat ini biasanya tidak digunakan dalam jumlah besar selama lebih dari beberapa hari.

Antasid yang tidak dapat diserap

  • Obat ini lebih disukai karena efek sampingnya lebih sedikit, tidak menyebabkan alkalosis.
  • Obat ini berikatan dengan asam lambung membentuk bahan yang bertahan di dalam lambung, mengurangi aktivitas cairan-cairan pencernaan dan mengurangi gejala ulkus tanpa menyebabkan alkalosis.
  • Tetapi antasid ini mempengaruhi penyerapan obat lainnya (misalnya tetracycllin, digoxin dan zat besi) ke dalam darah.

Alumunium Hdroksida

  • Merupakan antasid yang relatif aman dan banyak digunakan. Tetapi alumunium dapat berikatan dengan fosfat di dalam saluran pencernaan, sehingga mengurangi kadar fosfat darah dan mengakibatkan hilangnya nafsu makan dan lemas.
  • Resiko timbulnya efek samping ini lebih besar pada penderita yang juga alkoholik dan penderita penyakit ginjal (termasuk yang menjalani hemodialisa).
  • Obat ini juga bisa menyebabkan sembelit.

Magnesium Hidroksida

  • Merupakan antasid yang lebih efektif daripada alumunium hidroksida.
  • Dosis 4 kali 1-2 sendok makan/hari biasanya tidak akan mempengaruhi kebiasaan buang air besar; tetapi bila lebih dari 4 kali bisa menyebabkan diare.
  • Sejumla kecil magnesium diserap ke dalam darah, sehingga obat ini harus diberikan dalam dosis kecil kepada penderita yang mengalami kerusakan ginjal.
  • Banyak antasid yang mengandung magnesium dan alumunium hidroksida.

OBAT-OBAT ULKUS

  •  Ulkus biasanya diobati minimal selama 6 minggu dengan obat-obatan yang mengurangi jumlah asam di dalam lambung dan duodenum.
  • Obat ulkus bisa menetralkan atau mengurangi asam lambung dan meringankan gejala, biasanya dalam beberapa hari.
Sucralfate
  • Cara kerjanya adalah dengan membentuk selaput pelindung di dasar ulkus untuk mempercepat penyembuhan.
  • Sangat efektif untuk mengobati ulkus peptikum dan merupakan pilihan kedua dari antasid.
  • Sucralfate diminum 3-4 kali/hari dan tidak diserap ke dalam darah, sehingga efek sampingnya sedikit, tetapi bisa menyebabkan sembelit.

Antagonis H2

  • Contohnya adalah cimetidine, ranitidine, famotidine dan nizatidine.
  • Obat ini mempercepat penyembuhan ulkus dengan mengurangi jumlah asam dan enzim pencernaan di dalam lambung dan duodenum. Diminum 1 kali/hari dan beberapa diantaranya bisa diperoleh tanpa resep dokter.
  • Pada pria cimetidine bisa menyebabkan pembesaran payudara yang bersifat sementara dan jika diminum dalam waktu lama dengan dosis yang tinggi bisa menyebabkan impotensi. Perubahan mental (terutama pada penderita usia lanjut), diare, ruam, demam dan nyeri otot telah dilaporkan terjadi pada 1% penderita yang mengkonsumsi cimetidine.
  • Jika penderita mengalami salah satu dari efek samping tersebut diatas, maka sebaiknya cimetidine diganti dengan antagonis H2 lainnya.
  • Cimetidine bisa mempengaruhi pembuangan obat tertentu dari tubuh (misalnya teofilin untuk asma, warfarin untuk pembekuan darah dan phenytoin untuk kejang).
  • Penghambat pompa proton ( Omeprazole , Lansoprazole , Rabeprazole , Esomeprazole , Pantoprazole)
  • Merupakan obat yang sangat kuat menghambat pembentukan enzim yang diperlukan lambung untuk membuat asam.
  • Obat ini dapat secara total menghambat pelepasan asam dan efeknya berlangsung lama.
  • Terutama efektif diberikan kepada penderita esofagitis dengan atau tanpa ulkus esofageal dan penderita penyakit lainnya yang mempengaruhi pembentukan asam lambung (misalnya sindroma Zollinger-Ellison).

Antibiotik

  • Digunakan bila penyebab utama terjadinya ulkus adalah Helicobacter pylori.
  • Pengobatan terdiri dari satu macam atau lebih antibiotik dan obat untuk mengurangi atau menetralilsir asam lambung.
  • Yang paling banyak digunakan adalah kombinasi bismut subsalisilat (sejenis sucralfate) dengan tetracyclin dan metronidazole atau amoxycillin , Clarithromycin.
  • Kombinasi efektif lainnya adalah omeprazole dan antibiotik.
  • Pengobatan ini bisa mengurangi gejala ulkus, bahkan jika ulkus tidak memberikan respon terhadap pengobatan sebelumnya atau jika ulkus sering mengalami kekambuhan.
  • Misoprostol
  • Digunakan untuk mencegah ulkus gastrikum yang disebabkan oleh obat-obat anti peradangan non-steroid.
  • Obat ini diberikan kepada penderita artritis yang mengkonsumsi obat anti peradangan non-steroid dosis tinggi. Tetapi obat ini tidak digunakan pada semua penderita artritis tersebut karena menyebabkan diare (pada 30% penderita).

PEMBEDAHAN

  • Jarang diperlukan pembedahan untuk mengatasi ulkus karena pemberian obat sudah efektif.
  • Pembedahan terutama dilakukan untuk:
    • Mengatasi komplikasi dari ulkus peptikum (misalnya prforasi, penyumbatan yang tidak memberikan respon terhadap pemberian obat atau mengalami kekambuhan)
    • 2 kali atau lebih perdarahan karena ulkus
    • Ulkus gastrikum yang dicurigai akan menjadi ganas
    • Ulkus peptikum yang berat dan sering kambuhan.
  • Tetapi setelah dilakukan pembedahan, ulkus masih dapat kambuh dan dapat timbul masalah-masalah lain seperti pencernaan yang buruk, anemia dan penurunan berat badan

Infeksi Pneumokokus

Infeksi Pneumokokus

DEFINISI


  • Infeksi Pneumokokus adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram positif Streptococcus pneumoniae.
  • Pneumokokus biasanya hidup di saluran pernafasan bagian atas manusia, merupakan tuan rumah alami, terutama selama musim dingin dan musim semi.
  • Pneumokokus kadang-kadang menyebabkan pneumonia. Karena pnemonia pneumokok jarang menular dari orang ke orang, penderita tidak perlu menghindar dari kontak dengan orang lain.
  • Pneumokokus juga menyebabkan infeksi otak, telinga dan organ lainnya.

PENYEBAB

Bakteri gram positif Streptococcus pneumoniae.
Orang-orang yang beresiko menderita pneumonia pneumokok adalah:
  • - penderita penyakit menahun
  • - penderita gangguan sistem kekebalan, seperti penderita penyakit Hodgkin, limfoma dan penyakit sel sabit
  • - seseorang yang limpanya telah diangkat atau limpanya tidak berfungsi, karena antibodi yang dihasilkan oleh limpa secara normal membantu mencegah infeksi pneumokokus.
Pneumonia pneumokok juga bisa timbul setelah bronkitis menahun atau jika suatu infeksi virus (virus influenza), merusak lapisan saluran pernafasan.

GEJALA

Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh pneumokokus:
  1. Pneumonia
    - Mungkin merupakan infeksi yang paling serius yang disebabkan oleh pneumokokus
    - Biasanya mengenai salah satu lobus paru-paru, tetapi bisa menjalar ke lobus yang lainnya
  2. Empiema torasik (infeksi pada pleura yang mengelilingi paru-paru)
    - Pneumokokus merupakan penyebab paling sering dari infeksi penghasil nanah ini
    - Mungkin perlu dilakukan pengaliran nanah (drainase) melalui pembedahan
  3. Otitis media (infeksi telinga tengah)
    - 50% kasus pada bayi dan anak-anak penyebabnya adalah pneumokokus
    - Jika tidak diobati, infeksi bisa menjalar ke sinus, tulang mastoid dan selaput otak dan medulla spinalis
  4. Meningitis bakterialis (infeksi selaput otak dan medulla spinalis)
    - Pneumokokus merupakan penyebab paling sering di semua kelompok umur
    - Bisa berasal dari darah atau infeksi paru-paru, infeksi pada tulang tengkorak (mastoiditis) atau patah tulang tengkorak
  5. Bakteremia (infeksi darah)
    - Bisa berasal dari pneumonia atau meningitis dan menyebar ke katup jantung
  6. Endokarditis pneumokokus (infeksi katup jantung)
    - Bisa sangat berbahaya karena bakteri atau debrisnya menumpuk di katup jantung menyebabkan kerusakan
    - Pada kasus yang berat, bisa berakhir dengan kegagalan jantung
  7. Peritonitis (infeksi pada rongga perut)
    - Biasanya terjadi pada wanita muda karena penyebaran infeksi vagina melalui saluran indung telur ke rongga perut
    - Bisa terjadi pada penderita sirosis
  8. Artritis pneumokokus
    - Jarang menyebabkan infeksi sendi
    - Biasanya terjadi bersamaan dengan endokarditis atau meningitis.

PENGOBATAN

  • Obat pilihan untuk infeksi pneumokokus adalah penisilin.
  • Untuk infeksi sinus dan telinga diberikan per-oral (melalui mulut) dan untuk infeksi yang lebih serius diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah).

PENCEGAHAN

  • Suatu vaksin pneumokokus yang sangat efektif bisa diberikan pada usia diatas 2 tahun.
  • Vaksin akan melindungi terhadap jenis pnemokokus yang paling umum dan mengurangi peluang untuk terjadinya pnemonia pneumokok dan bakteremia sebanyak 80% dan mengurangi angka kematian sampai 40%.
  • Vaksin juga bisa diberikan kepada orang yang lebih tua dan kepada penderita penyakit jantung dan paru-paru menahun, infeksi HIV atau kelainan metabolisme. Vaksin juga akan membantu pada anak-anak dengan penyakit sel sabit yang limpanya telah diangkat atau sudah tidak berfungsi lagi. 
Sumber : www.medicastore.com

Hipokalsemia

Hipokalsemia

DEFINISI

Hipokalsemia (kadar kalsium darah yang rendah) adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalsium di dalam darah kurang dari 8,8 mgr/dL darah.

PENYEBAB

  • Konsentrasi kalsium darah bisa menurun sebagai akibat dari berbagai masalah.
  • Hipokalsemia paling sering terjadi pada penyakit yang menyebabkan hilangnya kalsium dalam jangka lama melalui air kemih atau kegagalan untuk memindahkan kalsium dari tulang.
  • Sebagian besar kalsium dalam darah dibawa oleh protein albumin, karena itu jika terlalu sedikit albumin dalam darah akan menyebabkan rendahnya konsentrasi kalsium dalam darah.

Penyebab Hipokalsemia

Penyebab Keterangan
Kadar hormon paratiroid rendah Biasanya terjadi setelah kerusakan kelanjar paratiroid atau karena kelenjar paratiroid secara tidak sengaja terangkat pada pembedahan untuk mengangkat tiroid
Kekurangan kelenjar paratiroid bawaan Penyakit keturunan yg jarang atau merupakan bagian dari sindroma DiGeorge
Pseudohipoparatiroidisme Penyakit keturunan yg jarang;
kadar hormon paratiroid normal tetapi respon tulang & ginjal terhadap hormon menurun
Kekurangan vitamin D Biasanya disebabkan oleh asupan yg kurang,
kurang terpapar sinar matahari (pengaktivan vitamin D terjadi jika kulit terpapar sinar matahari),
penyakit hati,
penyakit saluran pencernaan yg menghalangi penyerapan vitamin D,
pemakaian barbiturat & fenitoin, yg mengurangi efektivitas vitamin D
Kerusakan ginjal Mempengaruhi pengaktivan vitamin D di ginjal
Kadar magnesium yg rendah Menyebabkan menurunnya kadar hormon paratiroid
Asupan yg kurang atau malabsorbsi Terjadi dengan atau tanpa kekurangan vitamin D
Pankreatitis Terjadi jika kelebihan asam lemak dalam darah karena cedera pada pankreas, bergabung dengan kalsium
Kadar albumin yg rendah Mengurangi jumlah kalsium yg terikat dengan albumin tetapi biasanya tidak menyebabkan gejala, karena jumlah kalsium bebas tetap normal

GEJALA

  • Hipokalsemia bisa tidak menimbulkan gejala.
  • Seiring dengan berjalannya waktu, hipokalsemia dapat mempengaruhi otak dan menyebabkan gejala-gejala neurologis seperti:
    • - kebingungan
    • - kehilangan ingatan (memori)
    • - delirium (penurunan kesadaran)
    • - depresi
    • - halusinasi.
  • Gejala-gejala tersebut akan menghilang jika kadar kalsium kembali normal. 
  • Kadar kalsium yang sangat rendah (kurang dari 7 mgr/dL) dapat menyebabkan nyeri otot dan kesemutan, yang seringkali dirasakan di bibir, lidah, jari-jari tangan dan kaki. 
  • Pada kasus yang berat bisa terjadi kejang otot tenggorokan (menyebabkan sulit bernafas) dan tetani (kejang otot keseluruhan). 
  • Bisa terjadi perubahan pada sistem konduksi listrik jantung, yang dapat dilihat pada pemeriksaan EKG. 

DIAGNOSA

  • Konsentrasi kalsium abnormal biasanya pertama kali ditemukan pada saat pemeriksaan darah rutin.
  • Karena itu hipokalsemia sering terdiagnosis sebelum gejala-gejalanya muncul.
  • Untuk menentukan penyebabnya, perlu diketahui riwayat lengkap dari keadaan kesehatan penderita, pemeriksaan fisik yang lengkap dan pemeriksaan darah dan air kemih lainnya.

PENGOBATAN

  • Pengobatan hipokalsemia bervariasi tergantung kepada penyebabnya.
  • Kalsium dapat diberikan baik secara intravena maupun per-oral (ditelan).
  • Hipokalsemia menahun diperbaiki dengan mengkonsumsi tambahan kalsium per-oral.
  • Mengkonsumsi tambahan vitamin D dapat membantu meningkatkan penyerapan kalsium dari saluran pencernaan.
Sumber : www.medicastore.com