Penyakit Dalam
AIDS
|
Pengertian
AIDS (Acquired Immuno Deficiency
Syndrome) merupakan kumpulan gejala penyakit
yang disebabkan Human Immunodeficiency (HIV).
Virus HIV ditemukan dalam cairan tubuh
terutama pada darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu. Virus
tersebut merusak sistem kekebalan tubuh manusia dan mengakibatkan turunnya atau
hilangnya daya tahan tubuh sehingga mudah terjangkit penyakit infeksi.
Penyebab
Adalah virus HIV, suatu jenis
retrovirus yang termasuk golongan virus yang menggunakan RNA sebagai molekul
pembawa informasi genetik.
Gambaran
Klinis
1.
Kategori
klinis A meliputi infeksi HIV tanpa gejala (asimtomatik), limpadenopati
generalisata yang menetap dan infeksi akut primer dengan penyakit penyerti.
2.
Kategori
klinis B terdiri atas kondisi dan ggejala pada remaja/dewasa terinfeksi HIV
yang tidak termasuk dalam kategori C dan memenuhi paling kurang satu dari
beberapa kriteria berikut:
Ø
Keadaan
yang dihubungkan dengan adanya infeksi HIV atau adanya kerusakan kekebalan yang
diperantarakan sel (cell mediated immunity)
Ø
Kondisi
yang dianggap oleh dokter telah memerlukan penanganan klinis atau membutuhkan
penatalaksanaan akibat kompplikasi infeksi HIV dengan contoh : angiomatosis
basilari, kandidiasis orofaringeal, kandidiasis vulvovaginal, displasia leher
rahim, demam 38,5 C atau diare lebih dari 1 bulan, oral hairy leukoplakia,
herpes zorte, purpura idopatik trombositopenik, listeriosis, penyakit radang
panggul, neuropati perifer.
3.
Kategori
klinis C meliputi gejala yang ditemukan pada pasien AIDDS misalnya :
Kandisiasis bronki, trakea dan paru,
kandiasis esopagus, kanker leher rahim invasif, coccidiodomycosi menyebar atau
diparu dll.
Diagnosa
Ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan
darah dapat dilakukan tes langsung terhadap virus HIV atau secara tidak
langsung dengan menentukan anti body, yang telah dan lebih mudah dilaksanakan.
Saat ini banyak jenis tes yang mempunyai sensitifitas dan spesifitas tinggi
yang tersedia.
Pengobatan/Penatalaksanaan
Ø
Nucleoside
Reverse Transciptase Inhibitor (NsRTI) : obat ini dikenal sebagaii analog
nukleosida yang menghambat proses perubahan RNA virus menjadi DNA. Proses ini
diperlukan agar virus dapat bereplikasi. Obat dalam golongan initermasuk
zidovudine (ZDV atau AZT), lamivudine (3TC), didanosine (ddI) zalcitabine
(ddC), stavudine (d4T) dan abacavir (ABC).
Ø
Non-Nucleside
Reserve Trancriptase Inhibitor (NNsRTI) : obet ini berbeda dengan NRTI walaupun
juga menghambat proses perubahan RNA
menjadi DNA. Obat dalam golongan ini
termasuknevirapine (NVP), efavirenz (EFV), dan delavirdine (DLV).
Ø
Protease
Inhibitor (PI) : obat ini bekerja menghambat enzim protease yang memotong
rantai panjang asam amino menjadi protein yang lebih kecil. Obat dalam golongan
ini termasuk indinavir (IDV), nelfinavir (NFV), saquinavir (SQV), ritonavir
(RTV), amprenavir (APV), dan
lopinavir/ritonavir (LPV/r).
Sumber : PEDOMAN
PENGOBATAN DASAR DI PUSKESMAS, DEPKES RI
Nama : EmoticonEmoticon