DEFINISI
- Hipertiroidisme adalah suatu keadaan dimana kelenjar tiroid bekerja secara berlebihan, sehingga menghasilkan sejumlah besar hormon tiroid.
- Hipertiroidisme bisa ditemukan dalam bentuk penyakit Graves, gondok noduler toksik atau hipertiroidisme sekunder.
PENYAKIT GRAVES
Penyakit Graves (goiter difusa toksika) dipercaya disebabkan oleh suatu antibodi yang merangsang tiroid untuk menghasilkan hormon torid yang berlebihan.
Penderita penyakit Graves memiliki gejala-gejala khas dari hipertiroidisme dan 3 gejala tambahan khusus:
- Seluruh kelenjar terangsang, sehingga kelenjar sangat membesar, menyebabkan suatu benjolan di leher (gondok, goiter)
- Eksoftalmus (mata menonjol).
Hal ini terjadi sebagai akibat dari penimbunan zat di dalam orbit mata.
- Penonjolan kulit diatas tulang kering.
- Penebalan kulit ini juga bisa terjadi sebelum atau sesudah gejala hipertiroidisme lainnya muncul.
- Untuk mengurangi gatal dan kekerasan kulit, bisa diberikan krim atau
salep kortikosteroid. Gangguan ini seringkali menghilang dengan
sendirinya beberapa bulan atau beberapa tahun kemudian.
Eksoftalmus (mata menonjol)
- Otot-otot yang menggerakkan mata tidak mampu berfungsi sebagaimana
mestinya, sehingga sulit atau tidak mungkin menggerakkan mata secara
normal atau sulit mengkoordinir gerakan mata, akibatnya terjadi
pandangan ganda.
- Kelopak mata tidak dapat menutup secara sempurna, sehingga mata terpapar oleh benda-benda asing dan mengalami kekeringan.
- Perubahan mata ini bisa terjadi bertahun-tahun sebelum gejala
lainnya timbul (merupakan pertanda awal dari penyakit Graves) atau bisa
juga muncul setelah gejala lainnya timbul.
- Gejala mata bahkan bisa terjadi atau bertambah buruk setelah
pelepasan hormon tiorid yang berlebihan ini diobati dan berhasil
dikendalikan.
Gejala mata bisa dikurangi dengan:
- Menempatkan kepala pada posisi yang lebih tinggi di tempat tidur
- Memberikan obat tetes mata
- Tidur dengan kelopak mata tertutup, dengan bantuan plester
- Mengkonsumsi obat diuretik (kadang-kadang).
- Penglihatan ganda bisa diatasi dengan memakai kacamata prisma.
- Jika tindakan-tindakan diatas tidak membantu, mungkin perlu diberikan obat kortikosteroid, terapi sinar X atau pembedahan mata.
- Zat yang tertimbun di belakang mata juga bisa tertimbun di dalam
kulit, biasanya diatas tulang kering. Daerah penebalan in bisa terasa
gatal dan merah serta terasa keras jika ditekan dengan jari tangan.
Goiter noduler toksika
- Pada goiter noduler toksika, satu atau beberapa nodul di dalam tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiorid dan berada diluar kendali TSH (thyroid-stimulating hormone.
- Nodul tersebut benar-benar merupakan tumor tiroid jinak dan tidak
berhubungan dengan penonjolan mata serta gangguan kulit pada penyakit
Graves.
Hipertiroidisme sekunder
- Hipertiroidisme bisa disebabkan oleh tumor hipofisa yang menghasilkan terlalu banyak TSH, sehingga merangsang tiroid untuk menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan.
- Penyebab lainnya adalah perlawanan hipofisa terhadap hormon tiroid, sehingga kelenjar hipofisa menghasilkan terlalu banyak TSH.
- Wanita dengan mola hidatidosa (hamil anggur) juga bis menderita hipertiroidisme karena perangsangan yang berlebihan terhadap kelenjar tirois akibat kadar HCG (human chorionic gonadotropin) yang tinggi dalam darah.
- Jika kehamilan anggur berakhir dan HCG tidak ditemukan lagi di dalam darah, maka hipertiroidisme akan menghilang.
|
PENYEBAB
Penyebab dari hipertiroidisme adalah:
- Reaksi imunologis
- Tiroiditis
- Adenomatiroid toksik
|
GEJALA
Pada hipertiroidisme, apapun penyebabnya, terjadi peningkatan fungsi tubuh:
- Jantung berdetak lebih cepat dan bisa terjadi kelainan irama jantung, yang bisa menyebabkan palpitasi (jantung berdebar-debar)
- Tekanan darah cenderung meningkat
- Penderita merasakan hangat meskipun berada dalam ruangan yang sejuk
- Kulit menjadi lembab dan cenderung mengeluarkan keringat yang berlebihan
- Tangan memperlihatkan tremor (gemetaran) halus
- Penderita merasa gugup, letih dan lemah meskipun tidak melakukan kegiatan yang berat
- Nafsu makan bertambah, tetapi berat badan berkurang
- Sulit tidur
- Sering buang air besar, kadang disertai diare
- -Terjadi perubahan pada mata : bengkak di sekitar mata, bertambahnya pembentukan air mata, iritasi dan peka terhadap cahaya.
- Gejala ini akan segera menghilang setelah pelepasan hormon tiroid
terkendali, kecuali pada penyakit Graves yang menyebabkan gangguan mata
khusus.
KOMPLIKASI
Krisis tiroid adalah suatu aktivitas yang sangat berlebihan dari kelenjar tiroid, yang terjadi secara tiba-tiba.
Badai tiroid bisa menyebakan:
- Demam
- Kelemahan dan pengkisutan otot yang luar biasa
- Kegelisahan
- Perubahan suasana hati
- Kebingungan
- Perubahan kesadaran (bahkan sampai terjadi koma)
- Pembesaran hati disertai penyakit kuning yang ringan.
Kriaia tiroid merupakan suatu keadaan darurat yang sangat berbahaya dan memerlukan tindakan segera.
Tekanan yang berat pada jantung bisa menyebabkan ketidakteraturan irama jantung yang bisa berakibat fatal (aritmia) dan syok.
Krisis tiroid biasanya terjadi karena hipertiroidisme tidak diobati
atau karena pengobatan yang tidak adekuat, dan bisa dipicu oleh:
- Infeksi
- Trauma
- Pembedahan
- Diabetes yang kurang terkendali
- Ketakutan
- Kehamilan atau persalinan
- Tidak melanjutkan pengobatan tiroid
- Stres lainnya.
- Badai tiroid jarang terjadi pada anak-anak.
|
DIAGNOSA
- Tanda-tanda vital (suhu, nadi, laju
pernafasan, tekanan darah) menunjukkan peningkatan denyut jantung.
Tekanan darah sistolik bisa meningkat.
- Pemeriksaan fisik bisa menunjukkan adanya pembesaran kelenjar tiroid atau gondok.
- Untuk menilai fungsi tiroid dilakukan pemeriksaan:
- TSH serum (biasanya menurun)
- T3, T4 (biasanya meningkat)
|
PENGOBATAN
- Hipertiroidisme biasanya dapat diatasi dengan obat-obatan, pilihan
lainnya adalah pembedahan untuk mengangkat kelenjar tiroid atau
pemberian yodium radioaktif.
- Setiap pengobatan memiliki kelebihan dan kekurangan.
- Agar bekerja sebagaimana mestinya, kelenjar tiroid memerlukan
sejumlah kecil yodium; jumlah yodium yang berlebihan bisa menurunkan
jumlah hormon yang dibuat dan mencegah pelepasan hormon tiroid.
- Karena itu untuk menghentikan pelepasan hormon tiroid yang berlebih, bisa diberikan yodium dosis tinggi.
- Pemberian yodium terutama bermanfaat jika hipertiroidisme harus
segera dikendalikan (misalnya jika terjadi badai tiroid atau sebelum
dilakukan tindakan pembedahan).
- Yodium tidak digunakan pada pengobatan rutin atau pengobatan jangka panjang.
- Propiltiourasil atau metimazol, merupakan obat yang
paling sering digunakan untuk mengobati hipertiroidisme. Obat ini
memperlambat fungsi tiroid dengan cara mengurangi pembentukan hormon
tiroid oleh kelenjar.
- Kedua obat tersebut diberikan per-oral (ditelan), dimulai dengan dosis tinggi, selanjutnya disesuaika dengan hasil pemeriksaan darah terhadap hormon tiroid.
- Obat ini biasanya bisa mengendalikan fungsi tiroid dalam waktu 6
minggu sampai 3 bulan. Dosis yang lebih tinggi bisa mempercepat
pengendalian fungis tiroid, tetapi resiko terjadinya efek samping juga
meningkat.
- Efek samping yang terjadi bisa berupa reaksi alergi (ruam
kulit), mual, hilang rasa dan penekanan sintesa sel darah merah di
sumsum tulang. Penekanan sumsum tulang bisa menyebabkan berkurangnya
jumlah sel darah putih, sehingga penderita sangat peka terhadap infeksi.
- Pada wanita hamil, penggunaan propiltriurasil lebih aman
dibandingkan dengan metimazol karena lebih sedikit obat yang sampai ke
janin.
- Obat-obat beta bloker (misalnya propanolol)
membantu mengendalikan beberapa gejala hipertiroidisme. Obat ini
efektif dalam memperlambat denyut jantung yang cepat, mengurangi gemetar
dan mengendalikan kecemasan.
- Beta bloker terutama bermanfaat dalam mengatasi badai tiroid dan
penderita yang memiliki gejala yang mengganggu atau berbahaya, yang
hipertiroidismenya tidak dapat dikendalikan oleh obat lain. Tetapi beta
bloker tidak mengendalikan fungsi tiroid yang abnormal.
- Hipertiroidisme juga bisa diobati dengan yodium radioaktif, yang menghancurkan kelanjar tiroid.
- Yodium radioaktif per-oral memberikan pengaruh yang sangat kecil
terhadap tubuh, tetapi memberikan pengaruh yang besar terhadap kelenjar
tiroid. Karena itu dosisnya disesuaikan sehingga hanya menghancurkan
sejumlah kecil tiroid agar pembentukan hormon kembali normal, tanpa
terlalu banyak mengurangi fungsi tiroid.
- Sebagian besar pemakaian yodium radioaktif pada akhirnya menyebakan hipotiroidisme. Sekitar 25% penderita mengalami hipotiroidisme dalam waktu 1 tahun setelah pemberian yodium radioaktif.
- Yodium radioaktif tidak diberikan kepada wanita hamil karena bisa
melewati sawar plasenta dan bisa merusak kelenjar tiroid janin.
Pada tiroidektomi, kelenjar tiroid diangkat melalui pembedahan.
Pembedahan merupakan terapi pilihan untuk:
- Penderita muda
- Penderita yang gondoknya sangat besar
- Penderita yang alergi terhadap obat atau mengalami efek samping akibat obat.
Setelah menjalani pembedahan, bisa
terjadi hipotiroidisme. Kepada penderita ini diberikan terapi sulih
hormon sepanjang hidupnya.
Komplikasi lain dari pembedahan adalah kelumpuhan pita suara dan kerusakan kelenjar paratiroid (kelenjar kecil di belakang kelenjar tiroid yang mengendalikan kadar kalsium dalam darah)
|
Nama : EmoticonEmoticon