Setiap
anda dihadapkan pada suatu pilihan, tentu saja anda akan menimang-nimang segala
sesuatu dengan matang. Anda akan melihat apa keuntungan yang akan anda dapat
dari pilihan anda dan bagaimana kerugiannya. Anda juga akan menimang-nimang
kelebihan apa saja dari sebuah produk yang anda pilih, dan kekurangan apa saja
yang bisa menjadi kendala anda ketika memilih produk tersebut.
Begitu
pula dalam hal memilih alat kontrasepsi. Anda akan dihadapkan pada kelebihan
dan kekurangan alat pilihan anda tersebut. Tidak terkecuali pada implant. Alat
kontrasepsi yang disusukkan ke dalam lengan anda ini memiliki keuntungan dan
juga keterbatasan.
1.
Definisi
Implant
atau susuk KB, merupakan metode kontrasepsi hormonal. Maksudnya, di dalam alat
kontrasepsi ini terkandung hormon progesterone. Hormon progesterone inilah yang
mempengaruhi rahim anda sehingga ada hubungannya dengan pengaturan kehamilan anda.
2. Jenis
A.
Non
biodegradable implan
1)
Norplan
Dipakai
sejak tahun 1987, terdiri dari 6 ‘’kapsul’’ kosong silastik (karet
silicon) yang diisi dengan hormon levonor ges trel dan ujung-ujung
kapsul ditutup dengan Silastik adhesive. Tiap ‘’kapsul‘’
mempunyai panjang 34 mm, diameter 2,4 mm,
Berisi 36 mg levonorgestrel, serta mempunyi cirri
sangat efektif dalam mencegah kehamilan untuk lima tahun.
Saat ini norplant yang paling banyak dipakai.[hanafi hartanto hal 180]
2)
Norplan -2
Dipakai
sejak tahun 1987, terdiri dari dua batang silastic yang padat, dengan
panjang tiap batang 44 mm. Dengn masing-msing batang diisi dengan 70 mg
levonorgestre di dalam matriks batangnya. Cirri norplan-2 adalah
sangat efektif untuk mencegah kehamilan 3 tahun.
A.
Biodegradable Implant
Biodegradable
implant melepaskan progestin dari bahan pembawa / pengangkut yang secara
perlahan-lahan larut di dalam jaringan tubuh. Jadi bahan pembawanya sama sekali
tidak diperlukan untuk dikeluarkan lagi seperti pada norplant.
Carproronor, suatu “kapsul” polymer yang
berisi levonorgestrel, pada awal penelitian dan pengembanganya, carpronor
berupa suatu “kapsul” biodegradable yang mengandung levonogestrel yang
dilarutkan dalam minyak ethyl-aleate dengan diameter “kapsul” < 0,24
cm dan panjang “kapsul” yang teliti terdiri dari 2 ukuran, yaitu
1) 2,5
cm : berisi 16 mg levonorgestrel, melepaskan 20 mcg hormonnya/hari.
2) 4
cm : berisi 25 mg levonogestrel, melepaskan 30-50 mcg hormonnya/hari.
Penelitian pada kelinci dan kera
menunjukkan bahwa proteksi kontraseptif
Berlangsung paling sedikit 18 bulan,
dan mungkin dapat berlangsung lebih lama.
Sekarang sedang dikembangkan 2 versi
baru implant capronor yang dibiodegradable, yaitu :
1) Capronor
-2, satu kapsul 4 cm terbuat dari polimer caprolactone yang diisi
Dengan 18 mg levonorgestrel.
Penelitian menunjukkan bahwa kemungkinan diperlukan 2 kapsul dengan formula
ini.
2) -3,
satu kapsul 4 cm terbuat dari co-polimer (caprolactone dan trimethylene
carbonate) yang diisi dengan 32 mg levonorgestrel. Ca. Polimer mengalami
biodegradasi lebibih cepat dibandingkan polimer tunggal. Kapsul capronor akan
tetap intak selama periode 12 bulan dari pelepasan hormon levonorgestrelnya dan
bila diinginkan kapsulnya dapat dikeluarkan selama masa ini.
3. Cara Kerja
Hormon yang terkandung dalam implant
ini akan dilepaskan sedikit demi sedikit. Hormon ini akan bekerja pada rahim
dengan membuat lendir di daerah rahim menjadi kental sehingga mengurangi
transportasi sperma untuk menuju tuba fallopii (tempat terjadinya pembuahan).
Keberadaan hormon ini juga dapat memberikan pengaruh pada proses pembentukan
endometrium sehingga akan menyulitkan proses implantasi (proses tertanamnya sel
telur yang terbuahi ke dalam dinding rahim). Selain itu hormon ini juga dapat
menekan terjadinya ovulasi atau pembentukan sel telur.
Proses-proses
tersebut dapat menghambat terjadinya kehamilan. Menurut buku panduan praktis
pelayanan kontrasepsi terbitan BKKBN, efektivitas metode implant ini adalah 0,2
– 1 kehamilan per 100 perempuan. Artinya hampir 99 % implant ini efektif
menghambat proses kehamilan.(HS)
4. Keuntungan
Ø Daya
guna tinggi
Ø Perlindungan
jangka panjang karena bisa mencapai lima tahun
Ø Pengembalian
kesuburan tergolong cepat setelah pencabutan
Ø Tidak mengganggu kegiatan hubungan suami istri
Ø Tidak mempengaruhi ASI
Ø Bebas dari pengaruh estrogen
Ø Dapat dicabut setiap saat sesuai kebutuhan
Ø Dan
anda hanya perlu kembali ke klinik/dokter jika ada keluhan.
5.
Kerugian
-
- Dapat menyebabkan perubahan pola haid
- Dapat menimbulkan bercak darah diantara haid, atau disebut juga spotting
- Bisa saja terjadi peningkatan jumlah darah haid, atau malah tidak haid sama sekali (amenorea)
- Akan timbul keluhan-keluhan seperti sakit kepala, nyeri payudara, perasaan mual.
- Efektifitas akan menurun jika anda menggunakan obat tuberkulosis atau obat epilepsy
- Memerlukan tindakan pembedahan minor (bedah lokal) untuk pemasangan dan pencabutannya
- Anda tidak bisa mencabut implant sembarangan, tapi harus atas bantuan dokter atau bidan atau petugas yang terlatih
- Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 perempuan per tahun).
6.
Kontra Indikasi
a. kehamilan atau disangka hamil.
b. Penderita penyakit hati akut.
c. kangker payudarah .
d. kelainan jiwa.
e. Penyakit jantung, hipertensi,
diabettes mellitus.
f. Penyakit trombo emboli.
g. Riwayat kehamilan
etropik.[hanafi,2004 hal 169]
7. Indikasi
a. Wanita-wanita
yang ingin memakai kontrasepsi untuk jangka waktu yang lama tetapi
tidak tersedia menjalani kontap / menggunakan AKDR.
b. Wanita yang tidak boleh menggunakan
pil KB yang mengandung estrogen.
8. Efek samping dan penanganannya
a. Amenorrhea
b. Perdarahan
bercak (sepotting) ringan
Bila klien mengeluh
dapat diberikan :
- Kontrasepsi oral kombinasi (30-50 ug EE) selama 1 siklus 1, atau
- Ibuprofen (hingga 800 mg 3 kali sehari x 5hari)
Terangkan pada klien bahwa akan
terjadi perdarahan setelah pil kombinasi habis.
Bila terjadi perdarahan lebih banyak
dari biasa, berikan 2 tablet pil kombinasi selama 3-7 hari dan dilanjutkan
dengan satu siklus pil kombinasi.
c. Pertambahan
atau kehilangan berat badan (perubahan nafsu makan)
Informasikan
bahwa kenaikan/penurunan BB sebanyak 1-2 Kg dapat saja terjadi.
Perhatikan
diet klien bila perubahan BB terlalu mencolok. Bila BB berlebihan,
hentikan suntikan dan anjurkan metode kontrasepsi yang lain.
d. Ekspulsi
Cabut
kapsul yang ekspulsi, periksa apakah kapsul yang lain masih ditempat, dan
apakah terdapat tanda-tanda infeksi daerah insersi.
Bila
tidak ada infeksi dan kapsul lain masih berada pada ditempatnya, pasang kapsul
baru 1 buah pada tempat insersi yang berbeda.
Bila
ada infeksi cabut seluruh kapsul yang ada dan pasang kapsul baru pada
lengan yang lain atau ganti cara.
e. Infeksi
pda daerah insersi
Bila
infeksi tanpa nanah : bersihkan dengan sabun dan air atau antiseptik,
berikan antibiotik yang sesuai untuk 7 hari. Implant jangan dilepas dan minta
klien control 1 minggu lagi. Bila tidak membaik, cabut implant dan pasang yang
baru di lengan yang lain atau ganti cara.
Bila
ada abses : bersihkan dengan antiseptic, insisi dan alirkan pus keluar,
cabut implant, lakukan perawatan luka, beri antibiotik oral 7
hari.[hanafi ,2004 hal 184]
9. Waktu
pemasangan
a. Sewaktu haid berlangsung
b. Setiap saat asal diyakini klien
tidak hamil
c. Bila menyusui : 6 minggu-6 bulan
pasca salin
d. Saat ganti cara dari metode yang
lain
e. Pasca keguguran
10. Prosedur pemasangan
a. Terhadap
calon akseptor dilakukan konseling dan KIE yang selengkap mungkin mengenal
norplant ini sehingga calon akseptor betul-betul mengerti dan menerimanya
sebagai cara kontrasepsi yang akan dipakai dan berikan iformed
consent untuk ditanda tangani oleh suami istri.
b. persiapan
alat-alat yang diperlukan :
1) sabun antiseptic
2) kasa steril
3) cairan antiseptic (betadine)
4) kain steril yang mempunyai
lubang
5) Obat anestesi lokal
6) Semprit dan jarum sntik
7) Trokar no. 10
8) sepasang sarung tangan steril
9) satu set kapsul norplant (6 bulan)
10)
Scalpel yang tajam.
c. Teknik
pemasangan
1) Tenaga kesehatan mencuci tangan
dengan sabun
2) Daerah tempat pemasangan (lengan
kiri bagian atas) dicuci dengan sabun antiseptic
3) Calon akseptor dibaringkan telentang
di tempat tidur dan lengan kiri diletakkan pada meja kecil disamping tempat
tidur akseptor.
4) Gunakan hand scoon seteril dengan
benar.
5) Lengan kiri pasien yang akan di
pasang diolesi dengan cairan anstiseptic / betadin.
6) Daerah tempat pemasangan norplant
ditutup dengan kain steril yang berlubang.
7) Dilakukan injeksi obat anestesi
kira-kira 6-10 cm di atas lipatan siku.
8) setelah itu dibuat insisi lebih
kurang sepanjag 0,5 cm dengan skalpel yang tajam.
9) Trocard dimasukkan melalui lubang
insisi sehingga sampai pada jaringan bawah kulit.
10) Kemudian
kapsul dimasukkan di dalam trokar dan di dorong dengan plunger sampai kapsul
terletak di bawah kulitn .
11) Demikian
dilakukan berturut-turut dengan kapsul kedu sampai keenam, kapsul
di bawah kulit diletakkan demikian rupa sehingga
susunanya seperti kipas .
12) Setelah
semua kapsul berad di bawah kulit, trokar ditarik pelan-pelan keluar.
13) Kontrol
luka apakah ada perdarahan atau tidak.
14) Dekatkan
luka dan beri plester kemudian dibalut dengan perban untuk mencegah
perdarahan dan agar tidak terjadi haematom.
15) Nasehat
pada akseptor agr luka jangan basah, selama lebih kurang dari 3 hari dan datang
kembali jika tejadi keluhan-keluhan yang mengganggu .[hanafi ,2004 hal 187]